Fakta di Balik Fenomena Sugar Rush

Jumat 07 Nov 2025 - 20:47 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Syaiful Mahrum

 

3. Efek Placebo

 

Menurut Verywell Mind, persepsi orang tua juga berperan besar. Ketika sudah terbiasa berpikir bahwa makan manis membuat anak jadi heboh, orang tua cenderung lebih memperhatikan perilaku aktif anak setelah mengonsumsi gula. 

 

Akibatnya, momen lain saat anak juga bersemangat tanpa pengaruh makanan manis sering kali terabaikan. Persepsi tersebut akhirnya memperkuat keyakinan bahwa sugar rush benar-benar terjadi.

 

Meskipun tidak terbukti menyebabkan sugar rush, konsumsi gula tetap perlu dikontrol. World Health Organization (WHO) menerangkan bahwa asupan gula berlebih dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan kerusakan gigi pada anak. 

 

Gula memang memberi energi cepat. Tapi jika dikonsumsi berlebihan, dampaknya bisa merugikan kesehatan dalam jangka panjang.

 

Kendati demikian, pembahasan tentang gula tidak berhenti pada sisi medis saja. Di luar dampak kesehatan, masih ada persepsi sosial yang membuat banyak orang percaya bahwa gula dapat mengubah perilaku anak. 

 

Fenomena sugar rush pun lebih merupakan mitos populer daripada fakta ilmiah. Kepercayaan bahwa gula membuat anak hiperaktif sudah lama hidup di masyarakat, meski bukti ilmiah tidak mendukung anggapan tersebut. 

 

Jadi kalau seorang anak tampak lebih aktif setelah menikmati cokelat atau permen, kemungkinan besar bukan karena gulanya, melainkan karena ia sedang benar-benar bahagia. (harian disway)

Tags :
Kategori :

Terkait