Dalam studi tersebut, perilaku anak yang mengonsumsi makanan manis tidak berbeda secara signifikan dengan anak yang diberi makanan tanpa gula.
Ada beberapa alasan di balik anak yang lebih aktif setelah makan makanan manis, meskipun gula bukan penyebab langsungnya.
1. Faktor Psikologis
Di laman resminya Cleveland Clinic menuliskan, anak cenderung merasa senang saat mengonsumsi makanan yang disukai, seperti permen atau cokelat.
Rasa bahagia itu bisa membuat mereka lebih bersemangat dan ekspresif, sehingga tampak seolah-olah mengalami lonjakan energi.
2. Faktor Situasional
Menurut American Psychological Association, momen ketika anak menikmati makanan manis biasanya terjadi dalam suasana yang menyenangkan. Seperti, saat pesta ulang tahun atau bermain bersama teman.
Lingkungan yang ramai dan penuh tawa secara alami dapat meningkatkan energi dan aktivitas fisik anak, bukan semata-mata karena kandungan gulanya.