Peringati HUT Ke-2, FKPPIB Gelar Lomba Foto di Kebun Karet Sabah Balau

Minggu 24 Dec 2023 - 12:47 WIB
Reporter : Taufik Wijaya
Editor : Taufik Wijaya

Menurut Badui, lomba fotografi berbasis smartphone ini juga untuk memberi wawasan kepada kalangan pemuda agar bisa memanfaatkan properti yang mereka miliki supaya bisa memberi nilai tambah. 

BACA JUGA:Bawaslu Lampung Gandeng MUI Kolaborasi Sukseskan Pemilu 2024

Saat ini, lanjutnya, hampir semua orang memiliki dan akrab dengan smartphone. Namun sayangnya, smartphone baru sebatas menjadi ajang gengsi dan hanya sekadar alat bantu yang kurang produktif.

“Padahal sekarang ini zamannya foto. Semua hal menggunakan foto. Baik untuk promosi, eksebisi, dan lainnya, semua membutuhkan foto. 

Nah, di sinilah kami ingin memberi ruang kepada pemuda untuk bisa berkarya dengan alat yang mereka miliki. 

Apalagi, sebelum lomba juga ada semacam pelatihan oleh ahlinya untuk menambah pengetahuan peserta,” papar mahasiswa Itera Jurusan Teknik Kimia ini.

Di bagian lain, Asisten Tanaman Afdeling I Unit Kedaton Adek Irwansyah menyambut baik prakarsa FKPPIB. 

Ia menjelaskan, Kantor Afdeling I memiliki nilai sejarah dan nilai estetika tinggi untuk menjadi objek foto dan video. 

BACA JUGA:Jangan Lakukan Ini jika Tak Ingin Bruntusan di Wajah Parah!

“Kami menyambut baik prakarsa teman-teman FKPPIB yang telah  menyelenggarakan lomba fotografi ini. 

Menurut saya, selain untuk mengasah kemampuan fotografi, lomba ini sekaligus dapat mengenalkan betapa kebun dan tanaman itu sangat penting bagi kehidupan manusia,” katanya didampingi Asisten Kepala Tanaman Fitra. 

Menurutnya, tanaman mampu menghasilkan oksigen untuk kita hidup. “Inilah keindahan dan kemanfaatkan tanaman. Kami juga titip pesan kepada pemuda sekitar untuk ikut menjaga kebun kita ini,” sambung pria ramah ini.

Adek menerangkan, Kantor Afdeling merupakan bangunan Belanda yang dibangun pada era sebelum tahun 1900. 

Ada pula objek lain yang cukup menarik di lokasi tersebut yaitu belik atau sumur tua yang tak pernah kering. Sumur ini telah menjadi semacam cagar budaya yang terus dijaga dan dilestarikan.

“Dari para pendahulu, kami dapat informasi gedung ini dibangun di era 1800-an. Termasuk juga belik (sumur) itu,” tuturnya.

BACA JUGA:Yuk, Kunjungi Goa Maria dan Gereja Legendaris di Lampung untuk Rayakan Natal

Kategori :