BANDAR LAMPUNG, RADAR LAMPUNG – Forum Komunikasi Putra Putri BUMN Indonesia Bersatu (FKPPIB) memiliki cara tersendiri untuk memperingati hari ulang tahunnya yang ke-2.
Organisasi anak-anak karyawan BUMN ini menggelar lomba fotografi bagi para pelajar, mahasiswa, dan pemuda.
Menariknya, para peserta hanya diperkenankan mengambil foto dengan kamera handphone yang mereka miliki.
Lomba yang diikuti 52 peserta ini dipusatkan di sekitar Kantor Afdeling I PTPN I Regional 7 Unit Kedaton di Sabah Balau, Lampung Selatan, Sabtu 23 Desember 2023.
Para peserta berburu seluruh pernak-pernik menarik di sekitar lokasi. Namun ada dua objek utama yang menjadi incaran utama para peserta. Yaitu gedung kantor peninggalan dari zaman Belanda dan aktivitas pekerja kebun karet.
BACA JUGA: Gandeng Nagita Savina, Putri Zulkifli Hasan Dorong Kemajuan UMKM Lampung
Sholichul Anwar selaku Ketua Panitia Pelaksana Lomba Fotografi Smartphone mengatakan, ide lomba ini muncul karena aset perusahaan perkebunan negara itu kerap menjadi objek foto.
Dijelaskan, kantor Afdeling I yang memang berada di jalan perlintasan Bandar Lampung dengan Desa Sabah Balau, Lampung Selatan ini kerap disinggahi fotografer maupun videografer untuk mengambil gambar.
“Lokasi ini sering dipakai untuk shooting. Ada yang bikin video klip album lagu, ada juga yang untuk film horror.
Objek ini juga sering jadi lokasi prewedding. Bahkan masyarakat banyak yang mampir untuk sekadar foto dengan objek klasik.
Nah, ini yang kemudian menjadi ide awal lomba foto grafi ini,” kata Badui -sapaan akrab Sholichul Anwar.
BACA JUGA:Peringati HUT Ke-2, FKPPIB Gelar Lomba Foto di Kebun Karet Sabah Balau
Gayung bersambut, saat pihaknya menggulirkan ide ini, pihak perusahaan membuka diri dan memberikan izin.
Badui menambahkan, kegiatan lomba fotografi smartphone ini untuk memeriahkan momen HUT ke-2 FKPPIB yang jatuh pada 15 Desember 2023. Kegiatan ini juga, sambungnya, sekaligus untuk memperingati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember.
“Pada lomba ini, kami mengusung tema ‘Keindahan Perkebunan Nusantara’. Misinya adalah agar semua orang bisa ikut melestarikan dan menjaga keberadaan kebun yang juga menjadi bagian paru-paru dunia ini,” terang mahasiswa asal Kudus, Jawa Tengah ini.