BANDARLAMPUNG – Universitas Bandar Lampung (UBL) bergabung dengan Oriental Club Academia (OCA), sebuah forum akademik bergengsi yang digagas Oriental Smart Eye (OSE) Constellation di bawah naungan perusahaan Star Vision. Star Vision merupakan perusahaan berbasis artificial intelligence (AI) yang fokus pada perancangan teknologi antariksa.
Prinsip AI-native yang diusung perusahaan ini telah melahirkan sistem kecerdasan buatan yang dipercaya dan dimanfaatkan oleh lebih dari 40 negara, mencakup kawasan Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, hingga Eropa.
Ruang lingkup teknologi yang dikembangkan Star Vision meliputi perancangan sensor penginderaan bumi cerdas untuk mendukung sektor pertanian dan keamanan. Kemudian pengembangan teknologi eksplorasi luar angkasa dalam program Eksplorasi Bulan Tiongkok.
Momentum penting ini ditandai melalui penandatanganan kerja sama antara UBL dan perusahaan satelit terkemuka asal Tiongkok, China Star Vision, yang dilaksanakan di kantor pusat Star Vision, Hangzhou, Tiongkok, 8 September 2025.
UBL diwakili dua akademisinya, Riza Muhida, Ph.D. dan Muhammad Riza, Ph.D., menandatangani perjanjian kerja sama untuk menghadirkan teknologi mutakhir berbasis On-Orbit Artificial Intelligence (AI) × Multi-Source Earth Observation (EO) Applications di Lampung maupun Indonesia.
’’Kerja sama ini tidak hanya memperluas jejaring internasional UBL, tetapi juga membuka peluang pemanfaatan teknologi satelit canggih dalam berbagai bidang strategis. Di antaranya pemetaan banjir cepat (rapid flood mapping) untuk mitigasi bencana, pemantauan ekosistem mangrove yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan, pengawasan kualitas air pesisir untuk mendukung keberlanjutan sumber daya laut, dan kepatuhan NDPE (no deforestation, no peat, no exploitation) dalam sektor pertanian perkebunan,” kata Riza Muhida.
Rektor UBL Prof. Dr. M. Yusuf S. Barusman, M.B.A. menyampaikan bahwa langkah ini sejalan dengan komitmen universitas untuk menghadirkan inovasi dan kontribusi nyata bagi masyarakat. ’’Melalui keanggotaan di Oriental Club Academia, UBL ingin membangun ekosistem riset yang berdampak tidak hanya bagi Lampung. Tapi, juga bagi Indonesia dan dunia. Teknologi satelit akan menjadi fondasi penting menuju masa depan hijau yang lebih cerdas dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Selain pemanfaatan praktis, kolaborasi ini juga diharapkan memperkuat riset, pengajaran, serta tata kelola publik dengan berbasis data satelit yang akurat dan real-time. Dengan demikian, UBL berperan aktif dalam mengintegrasikan teknologi antariksa untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.