Tidak hanya itu, terdapat juga bank wakaf mikro (BWM) di dalam desa Inklusi keuangan. Ada dua BWM di Lampung, yaitu BWM Ponpes Minhadlui Ulum Pesawaran dan BWM Ponpes Sabilil Muttaqien Tanggamus.
“Terdapat juga empat agen PERISAI dan empat pekerja peserta BPJS TK di desa Inklusi keuangan Lampung,” bebernya.
Lebih lanjut dirinya menyampaikan, ekosistem keuangan Inklusi saat ini, untuk fasilitas perbankan terdapat penyaluran Rp1,24 miliar kepada 22 debitur UMKM. Kedua, bank sampah ada 55 nasabah bank sampah yang telah terhubung dengan layanan perbankan.
Terdapat pula 29 UMKM telah terhubung dengan QRIS. Untuk komunitas investor desa, ada 33 investor dengan rata-rata transaksi Rp1 juta per hari. “Ada pula program simpanan pelajar. Sudah ada 536 pelajar yang memiliki rekening,” tandasnya. (pip/c1/fik)