Fokusnya adalah membiasakan posisi lidah yang benar, memperbaiki cara menelan dan bernapas, serta memperkuat otot mulut agar pertumbuhan gigi dan rahang optimal.
’’Masalah otot di area mulut anak hanya dapat dimodifikasi secara efektif saat masa pertumbuhan. Karena itu, pendekatan myofungsional sangat dianjurkan sejak usia dini,” ujar drg. Priska Angelia Budiono, Sp.KGA.
Terapi ini dapat dimulai sejak usia 4 tahun, terutama untuk anak-anak dengan perkembangan normal. Tujuannya adalah menyiapkan “rumah” yang nyaman bagi gigi permanen saat waktunya tumbuh.
Dengan otot yang berfungsi optimal, posisi gigi bisa tumbuh dengan baik dan mengurangi kemungkinan anak perlu memakai behel nantinya.
’’Tujuan utama myofungsional therapy adalah membantu gigi tumbuh di tempat yang ideal dengan mengoptimalkan fungsi otot dan rahang sedini mungkin,” tambah drg. Priska.
Anak-anak dengan kebutuhan khusus—seperti autisme, down syndrome, atau gangguan perkembangan—seringkali mengalami kesulitan saat menjalani pemeriksaan atau perawatan gigi.
Banyak dari mereka merasa takut, tidak nyaman, atau sulit diajak bekerja sama. Untuk membantu anak-anak ini, kini tersedia pendekatan yang lebih ramah, seperti sedasi inhalasi dengan Nitrous Oxide (N₂O).
Ini bukan pembiusan penuh, melainkan metode yang membuat anak merasa rileks dan tenang selama perawatan tanpa kehilangan kesadaran.