BANDARLAMPUNG – Dinas Kesehatan (Diskes) Bandarlampung meluncurkan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) 2025. Program ini menargetkan 74.239 anak usia sekolah, baik SD, SMP, madrasah, pesantren, maupun anak-anak yang tidak mengenyam pendidikan formal.
Kadiskes Bandarlampung Muhtadi Arsyad Temenggung menjelaskan bahwa BIAS dilakukan dalam dua tahap, yakni pada Agustus dan November 2025. ’’Pelaksanaan BIAS sudah dimulai di sekolah-sekolah sejak Agustus ini dan akan dilanjutkan kembali pada November. Vaksin diberikan kepada anak laki-laki dan perempuan, kecuali vaksin HPV yang hanya diberikan kepada anak perempuan yang belum pernah mendapatkannya,” katanya.
Program BIAS tahun ini, kata Muhtadi, menyasar berbagai kelompok usia dengan jenis vaksin yang disesuaikan. ’’Anak kelas 1 (usia 7 tahun) akan diberikan vaksin MR (measles rubella) dan DT (difteri tetanus) dengan jumlah sasaran 18.095 anak. Sementara kelas 2 (usia 8 tahun) akan menerima vaksin TD (tetanus difteri) sebanyak 18.066 anak. Selanjutnya anak kelas 5 (usia 11 tahun) akan mendapat vaksin HPV untuk 9.108 anak perempuan dan TD untuk 18.688 anak laki-laki. Diikuti kelas 6 (usia 12 tahun) yang juga mendapat vaksin HPV sebanyak 1.531 anak perempuan dan kelas 9 (usia 15 tahun) sebanyak 8.751 anak. Sehingga sasaran program BIAS ini mencapai 74.239 anak,’’ paparnya.
Muhtadi menyatakan bahwa program ini tidak hanya menyasar siswa di sekolah. ’’Anak-anak usia sekolah yang tidak mengenyam pendidikan formal juga tetap menjadi prioritas sasaran. Mereka akan diimunisasi melalui puskesmas, posyandu, poskeskel, rumah singgah anak jalanan, panti asuhan, sekolah non-formal, lembaga kesejahteraan sosial, hingga balai pemasyarakatan. Kami ingin memastikan semua anak usia sekolah di Bandarlampung mendapatkan hak imunisasinya, termasuk yang tidak berada di sekolah formal,” tegasnya.
Untuk pelaksanaan tahap pertama, kata Muhtadi, dilakukan di 308 sekolah dasar/sederajat dan 160 sekolah menengah pertama/sederajat. Muhtadi menargetkan capaian minimal 95 persen untuk setiap jenis antigen imunisasi guna membentuk kekebalan kelompok (herd immunity).
’’Vaksin MR untuk mencegah campak dan rubella. Sementara vaksin HPV bertujuan mencegah kanker leher rahim dan hanya diberikan kepada anak perempuan. Pemberian vaksin HPV di SMP akan dilakukan bersamaan dengan kegiatan pemeriksaan kesehatan gigi (PKG),” jelas Muhtadi.
Seluruh data pelayanan imunisasi, kata Muhtadi, akan dicatat melalui Aplikasi Satu Sehat. ’’Sedangkan distribusi vaksin dan logistik dicatat melalui aplikasi SMILE guna mendukung pelaporan dan pengawasan yang lebih efektif.
Muhtadi juga mengimbau para orang tua agar memastikan anak-anaknya tidak ketinggalan jadwal imunisasi. ’’Jika terlewat, imunisasi tetap dapat dilakukan di fasilitas kesehatan terdekat. Dengan program BIAS yang terintegrasi dan target cakupan tinggi, kami berharap dapat memberikan perlindungan optimal bagi anak-anak serta mencegah penyebaran penyakit menular yang dapat mengancam masa depan generasi muda,” ungkapnya. (*)