BANDARLAMPUNG – Kota Bandarlampung kembali mencatat prestasi di tingkat nasional. Kali ini Kelurahan Kedamaian, Kecamatan Kedamaian, berhasil masuk nominasi Kampung Pancasila setelah memenuhi empat kategori penilaian yang ditetapkan tim pusat.
Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri. Sebab dari 349 komando distrik militer (kodim) di seluruh Indonesia, hanya 15 wilayah yang terpilih mewakili kodam masing-masing dan Bandarlampung menjadi salah satunya.
Penilaian tersebut berlangsung pada Rabu (13/8), yang dihadiri langsung Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana. Turut hadir pula jajaran tim penilai nasional, di antaranya Letkol Arh Ridwan Budi Sulistyawan, perwakilan Kodim 0410/Bandar Lampung, Letkol Arm Roni Hermawan, Kapolresta Bandarlampung Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay, serta sejumlah pejabat daerah.
BACA JUGA:Lunasi Tunggakan P2KM, Pemkot Pastikan Warga Sehat
Letkol Arh Ridwan Budi Sulistyawan, selaku anggota tim penilai nasional, memaparkan bahwa perlombaan Kampung Pancasila berfokus pada empat kategori strategis.
Keempatnya yakni ketahanan pangan, pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pembinaan pengelolaan pajak, serta pembinaan karang taruna.
“Empat kategori ini adalah tolok ukur sejauh mana nilai-nilai Pancasila diimplementasikan dalam kehidupan nyata masyarakat. Ketahanan pangan menunjukkan kemandirian, pembinaan UMKM menggambarkan keberpihakan pada ekonomi rakyat, pengelolaan pajak mencerminkan kesadaran hukum dan kontribusi pembangunan, sementara pembinaan karang taruna menjadi wujud investasi SDM generasi muda,” tegas Ridwan.
Ia juga mengapresiasi kerja sama lintas sektoral yang dinilai solid di Bandarlampung. Menurutnya, kolaborasi pemerintah daerah, aparat TNI-Polri, dan masyarakat menjadi faktor penting hingga Kelurahan Kedamaian bisa bersaing di tingkat nasional.
“Kerja sama seperti ini harus dipertahankan. Ini bukan hanya untuk menang lomba, tapi untuk membangun masa depan bangsa,” tambahnya.
Meski berlabel perlombaan, Ridwan menegaskan Kampung Pancasila memiliki misi lebih besar, yakni membangun karakter bangsa di akar rumput. “Menang itu penting, tapi yang lebih penting adalah bagaimana setiap warga memahami dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila. Tanpa itu, juara hanyalah simbol, bukan perubahan nyata,” katanya.
Sementara, Wali Kota Bandarlampung, Eva Dwiana, menyambut optimis penilaian ini. Ia berharap Kota Tapis Berseri ini mampu meraih nilai terbaik dan membawa pulang gelar juara nasional.
“Kami ingin Bandarlampung tidak hanya dikenal sebagai kota perdagangan, tetapi juga sebagai kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Nilai gotong royong, persatuan, dan keadilan harus hidup di tengah masyarakat. Dan yang terpenting, penerapan ini bukan hanya saat lomba, tapi menjadi budaya sehari-hari,” ujar Eva.
Eva menekankan bahwa Kampung Pancasila merupakan simbol kebersamaan. Ia berharap, melalui program ini, seluruh lapisan masyarakat di Bandarlampung semakin sadar akan pentingnya menjaga persatuan di tengah perbedaan.
Wali Kota Eva menambahkan, pencapaian ini diharapkan memicu semangat seluruh kelurahan di Bandarlampung untuk bergerak maju. “Saya ingin bukan hanya Kedamaian yang menjadi Kampung Pancasila, tapi semua wilayah di kota ini. Mari kita mulai dari hal kecil, seperti saling membantu, menjaga lingkungan, menghargai perbedaan. Itulah Pancasila yang sesungguhnya,” pungkasnya.
Perlu diketahui, Program Kampung Pancasila sendiri digagas oleh TNI AD untuk memperkuat ideologi bangsa melalui kegiatan nyata di tingkat desa dan kelurahan. Dari 349 Kodim di seluruh Indonesia, hanya 15 yang berhak maju mewakili masing-masing Kodam ke tingkat nasional. Bandarlampung menjadi perwakilan dari Kodam II/Sriwijaya melalui Kodim 0410/KBL, yang dikenal aktif dalam pembinaan teritorial.