BANDARLAMPUNG – Delapan dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) dinyatakan lolos sebagai calon asesor penilai sertifikasi dosen (serdos) tahun 2025. Ini berdasarkan surat resmi Direktorat Sumber Daya Nomor 2099/1 yang mengumumkan hasil pendataan ulang dari seleksi calon asesor serdos tahun 2025.
”Dosen-dosen yang lolos ini telah memenuhi kriteria utama yaitu memiliki jabatan akademik minimal Lektor Kepala atau Profesor, bergelar Doktor, serta telah tersertifikasi pendidik (serdos). Selain itu, mereka juga dinilai memiliki komitmen kuat dan integritas dalam menjalankan peran sebagai asesor serdos,” terang Koordinator PBSI FKIP Unila Dr. Eka Sofia Agustina, S.Pd., M.Pd., Senin (21/7)
Kedelapan dosen PBSI yang berhasil lolos sebagai calon asesor tahun 2025 tersebut, sebutnya, yaitu Prof. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum.; Prof. Dr. Farida Ariyani, M.Pd.; Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd.; Dr. Siti Samhati, M.Pd.; Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd.; Dr. Edi Suyanto, M.Pd.; Dr. Sumarti, M.Hum.; dan Dr. Munaris, M.Pd.
Dengan demikian, tandasnya, hampir 40 persen dari total dosen Prodi PBSI dinyatakan lolos sebagai calon asesor. ”Ini sebuah pencapaian yang mencerminkan peningkatan mutu dan profesionalisme dosen secara berkelanjutan,” ucapnya.
Eka Sofia Agustina pun menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas capaian tersebut. ”Alhamdulillah, ini adalah hasil dari kerja keras, dedikasi, dan semangat untuk terus tumbuh bersama. Semoga langkah ini menjadi inspirasi bagi seluruh sivitas akademika untuk terus meningkatkan kualitas dan kontribusi dalam dunia pendidikan,” harapnya.
Program Studi PBSI FKIP Unila, imbuhnya, berkomitmen untuk membentuk pendidik yang unggul, cerdas, dan berkarakter. ”Program Studi PBSI juga mendukung penuh partisipasi aktif dosen dalam peningkatan mutu pendidikan nasional,” pungkasnya. (*)