SELAMA bertahun-tahun, dunia kerja dan pendidikan kerap menanamkan satu prinsip: fokuslah pada satu bidang sejak dini jika ingin sukses. Namun, benarkah jalan menuju kebahagiaan dan keberhasilan hanya bisa dicapai lewat jalur spesialisasi? Ternyata tidak selalu begitu.
Menurut laporan dari Inc.com, Jeff Haden mengungkapkan bahwa menjadi seorang generalis (alias memiliki pengalaman dalam berbagai bidang) justru bisa membawa lebih banyak keuntungan dalam jangka panjang. Bahkan, tokoh teknologi legendaris Steve Jobs menjadi salah satu contoh nyata dari konsep ini.
Jobs, sebelum mendirikan Apple pada usia 21 tahun, pernah menjalani kehidupan yang cukup beragam. Ia sempat kuliah lalu drop out, bepergian ke India, dan bekerja di perusahaan gim Atari.
Semua pengalaman itu tampaknya menjadi “bahan bakar” penting yang memperkaya cara berpikir dan daya cipta Jobs.
Dalam pidatonya di Stanford pada 2005, Jobs menyebut bahwa kelas kaligrafi yang pernah ia ikuti (meski tampak tidak relevan) kemudian justru menginspirasi desain tipografi pada komputer Macintosh pertama.
Ilmu Bisa Menular ke Bidang Lain
Secara ilmiah, konsep ini dikenal sebagai positive manifold, yakni gagasan bahwa berbagai kecerdasan atau keterampilan kognitif cenderung saling berkaitan. Dikutip dari jurnal Nature Neuroscience, seseorang yang unggul dalam satu jenis kecerdasan kemungkinan besar akan unggul pula dalam kecerdasan lain, karena kemampuan belajar dan adaptasi mereka lebih fleksibel.