Dia ingat, pekerjaan pertamanya sebagai VA datang dari perusahaan di Kalimantan pada 2023. Dia diminta untuk handle customer. Amandari dikirimi handphone untuk mendukung pekerjaannya l. Tiap malam ada rapat. ”Komisinya 10-20 persen dari project yang berhasil tembus,” ungkapnya.
Setelahnya, pada 2024, dia menerima job menjadi VA untuk menerjemahkan rekaman ataupun naskah bahasa asing ke dalam Bahasa Indonesia. Pada project ini ada tim VA lainnya. Rate-nya Rp100–200 ribu per jam valid hour.”Itu dari berapa lama rekaman yang diserahkan ke kita. Setengah jam rekaman kadang butuh waktu kerja berjam-jam,” paparnya.
”Memang tidak sebesar (pendapatan) waktu masih kerja kantoran. Tapi, yang terpenting, bisa membersamai anak,” ucapnya. Selain VA, dia jadi reseller produk fashion.”Tapi, kalau tekun dan konsisten sebetulnya juga bisa menaikkan rate card kita,” paparnya.
Dika, Amandari, dan Dyah sepakat, keamanan tetap jadi prioritas saat mencari kerja remote. ”Jangan pernah kasih identitas pribadi, hindari komunikasi lewat Telegram, dan minta DP jika proyeknya freelance,” ujar Dyah. Pembayaran biasanya melalui aplikasi transfer uang antarnegara. Sementara Dika mengingatkan pentingnya kontrak kerja dan kejelasan scope of work (SOW).
Mereka juga menekankan pentingnya personal branding dan membangun jaringan. ”Komunitas bukan cuma tempat belajar, tapi juga sumber koneksi dan peluang. Kursus VA sesuaikan passion, apakah lebih cocok di bidang sosial media, administrasi, atau project management, misalnya,” imbuh Dyah.
Di tengah kesibukan domestik, mereka tetap menjaga ritme kerja dengan disiplin manajemen waktu. Dika memanfaatkan waktu tidur anak untuk bekerja, Dyah mengandalkan Google Calendar dan notifikasi HP agar semua urusan rumah dan klien tetap seimbang.