Keluaraga Minta Polisi Usut Tuntas Kematian Mahasiswa FEB Unila Pascadiksar

Selasa 03 Jun 2025 - 21:06 WIB
Reporter : Tim Redaksi
Editor : Agung Budiarto

Pratama Wijaya mengikuti kegiatan Diksar Mahapel di kawasan Gunung Betung. Selama kegiatan, ia diduga mengalami berbagai bentuk kekerasan fisik, seperti dipukul, dipaksa berjalan kaki selama 15 jam tanpa henti, serta tidak diberi akses minum. Dalam kondisi dehidrasi parah, ia bahkan terpaksa meminum spiritus agar tetap bertahan hidup.

Setelah Diksar, Pratama mulai mengalami gangguan kesehatan serius. Ia kemudian didiagnosis menderita tumor otak dan menjalani perawatan medis, namun kondisinya terus memburuk hingga akhirnya meninggal dunia pada 28 April 2025.

Keluarga korban yakin bahwa penyakit yang diderita Pratama merupakan dampak langsung dari kekerasan yang dialaminya saat kegiatan Diksar.

Dalam momen pertemuan tersebut, Gubernur Mirza juga menghubungi Ruby Chairani secara langsung melalui telepon. Ruby menyatakan bahwa dirinya telah mengkomunikasikan kasus ini dengan Kapolda Lampung.

"Kami sampaikan langsung ke Pak Kapolda. Kasus ini akan diselidiki secara menyeluruh," ujar Ruby.

Gubernur Mirza menyatakan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan kasus ini serta memastikan penegakan hukum berjalan transparan dan akuntabel.

Kasus ini menjadi perhatian publik, terutama terkait keselamatan mahasiswa dalam kegiatan organisasi di luar kampus. Pemerintah Provinsi Lampung berharap tragedi serupa tidak terjadi lagi. (mel/sas/c1/abd) 

 

 

Tags :
Kategori :

Terkait