BANDARLAMPUNG - Climate Resilience and Innovation Forum (CRIF) 2025 bertema Empowering Cities and Local Governments for a Climate-Resilient Future digelar di Park Hyatt, Jakarta, belum lama ini. Forum ini dibuka secara resmi oleh United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC) dengan dukungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Uni Eropa.
Forum ini mempertemukan lebih dari 300 peserta dari pemerintah nasional dan daerah, mitra internasional, akademisi, organisasi masyarakat sipil, serta pemimpin komunitas dari seluruh Asia-Pasifik.
CRIF 2025 bertujuan memperkuat kolaborasi dalam menghadapi krisis iklim global melalui aksi nyata di tingkat lokal. Salah satu agenda utama adalah peluncuran dokumen Climate Action Plan (CAP) Report atau rencana aksi iklim dari sepuluh kota percontohan dalam program Climate Resilience and Inclusive Cities (CRIC) yang merupakan inisiatif UCLG ASPAC dan Uni Eropa. Bandarlampung menjadi salah satu kota yang berperan aktif dalam inisiatif ini.
Dr. Eng. Fritz Akhmad Nuzir, akademisi Universitas Bandar Lampung (UBL) sekaligus direktur SDGs Center UBL dan ketua Tim Penyusun CAP Bandarlampung, menyampaikan apresiasi atas kerja kolektif lintas organisasi perangkat daerah (OPD) melalui Pokja Iklim Kota.
BACA JUGA:Mirza Larang Gabah Keluar Lampung
“Kami sangat bangga bisa mempersembahkan dokumen Climate Action Plan ini di forum internasional ini. Ini merupakan hasil kolaborasi lintas sektor di Bandarlampung yang tidak hanya menyusun rencana, tapi juga menanamkan semangat untuk aksi nyata demi masa depan kota yang lebih tangguh terhadap perubahan iklim,” jelas Fritz.
Selain peluncuran dokumen, Fritz menyampaikan bahwa CRIF 2025 juga menghadirkan sesi kunjungan lapangan ke Jakarta dan Banyumas untuk memberikan contoh langsung tentang solusi berbasis alam serta transformasi pengelolaan sampah yang telah terbukti berhasil.
’’Forum ini diharapkan mendorong lahirnya komitmen kebijakan baru, penguatan jejaring kerja sama antar-kota, dan strategi praktis dalam menghadapi tantangan iklim global dengan semangat bahwa perubahan besar berawal dari tindakan local,’’ harap Fritz. (rls/gie/c1)