Peluang akselerasi, lanjut dia, tetap terbuka. Melalui sinergi kebijakan fiskal dan moneter yang efektif dalam menjaga daya beli dan mendorong investasi.
Hal itu dapat diukur lewat sektor pertanian yang menunjukkan kinerja impresif, didorong program intensifikasi seperti pompanisasi dan distribusi pupuk.
Peningkatan produktivitas juga diharapkan melalui langkah ekstensifikasi. Termasuk pembukaan lahan baru secara terencana.
"Sektor-sektor terkait mobilitas, seperti transportasi, perhotelan, informasi dan komunikasi, serta hiburan, terus menopang pertumbuhan. Pergeseran gaya hidup menuju konsumsi berbasis pengalaman mendorong perputaran ekonomi di sektor jasa," jelasnya.
Menurut Asmo, harga komoditas yang masih relatif tinggi tetap memberikan kontribusi positif terhadap ekspor dan pendapatan perusahaan.
"Meski terjadi koreksi harga, margin masih berada dalam level wajar dan mendukung stabilitas sektor eksternal," imbuh lulusan Georgia State University itu.
Analisa Tim Ekonom Bank Mandiri memperkirakan, kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) masih akan tetap akomodatif sepanjang 2025.
Dengan ruang pelonggaran terbuka selama stabilitas harga dan nilai tukar terjaga. Di sisi lain, akselerasi realisasi belanja pemerintah akan menjadi bantalan penting menghadapi ketidakpastian global.