Lampung Siap Naik Kelas dalam Sistem Logistik Nasional

Senin 19 May 2025 - 21:00 WIB
Reporter : Anggi Rhaisa
Editor : Syaiful Mahrum

BANDARLAMPUNG - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Lampung menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) bertema ’’Optimalisasi Peran Pelabuhan Panjang dalam Mendukung Sistem Logistik Perdagangan Nasional’’. FGD berlangsung di aula gedung  A lantai 3 IIB Darmajaya, Senin (19/5).

Ketua Apindo Lampung Ary Meizari Alfian berharap melalui FGD ini dapat mengidentifikasi hambatan utama dalam ekspor-impor di Pelabuhan Panjang.

’’Kemudian merumuskan, kebijakan strategis untuk meningkatkan efisien logistik di Pelabuhan Panjang. Lalu menyusun rekomendasi kebijakan pembatasan pelabuhan ekspor-impor kepada pemerintah pusat. Juga menetapkan arah pengembangan pelabuhan yang adaptif terhadap kebutuhan ekonomi daerah,’’ katanya.

 

Ada lima rumusan strategis atau permasalahan yang diangkat dalam FGD. Pertama, dampak kebijakan nasional pembatasan impor terhadap penurunan aktivitas logistik di Pelabuhan Panjang. Kedua, kenaikan biaya logistik sebagai akibat dari pengalihan impor ke pelabuhan utama lainnya. Ketiga, terbatasnya akses logistik internasional langsung ke Lampung yang menghambat masuknya investasi baru.

 

Keempat, belum optimalnya pengakuan Pelabuhan Panjang sebagai simpul strategis logistik Sumatera. Kelima, ketidakpastian regulasi akibat belum ditetapkannya rencana induk Pelabuhan Panjang oleh pemerintah pusat.

 

Gubernur Lampung melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung Dr. Mulyadi Irsan menyampaikan, Pelabuhan Panjang merupakan pelabuhan nasional rasa internasional.

 

Mulyadi menjelaskan, Provinsi Lampung ini ibarat bintang yang sinarnya mulai makin terang di Sumatera bagian selatan. ’’Data terakhir dari Badan Pusat Statistik menunjukkan, pada 2023 ekonomi kita tumbuh 4,55 persen atau meningkat dari 4,28 persen dari tahun sebelumnya. Alhamdulillah, awal 2025 ini kita buka dengan manis pertumbuhan triwulan I sebesar 5,47 persen year-on-year," jelasnya.

 

Mulyadi melanjutkan, yang menjadi bintang lapangannya adalah transportasi dan pergudangan. ’’Pertumbuhannya sampai 16,66 persen. Ini bukan sekadar angka. Ini sinyal kuat bahwa urat nadi logistik di Lampung sedang berdetak kencang,’’ katanya.

 

Dalam konteks ini, kata Mulyadi, Pelabuhan Panjang adalah aset strategis.  ’’Letaknya strategis, infrastrukturnya terus berkembang, konektivitasnya mantap, apalagi dengan adanya Jalan Tol Trans Sumatera. Pelabuhan Panjang bisa menjadi simpul logistik utama Sumatera bagian selatan. Bahkan menjadi buffer yang menahan beban Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah mulai ’sesak napas’," ujarnya.

Tags :
Kategori :

Terkait