BANDARLAMPUNG – Gerakan pembentukan Koperasi Merah Putih di Kota Bandarlampung terus menunjukkan progres positif. Hingga Jumat (16/5) tercatat 107 koperasi telah resmi terbentuk di kota yang dikenal dengan sebutan Tapis Berseri ini.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Bandarlampung Riana Apriana menyampaikan optimisme target satu koperasi di setiap kelurahan dapat segera tercapai.
BACA JUGA: Modal Asing Rp4,14 T Masuk Tanah Air
"Alhamdulillah, sudah terbentuk 107 koperasi. Mudah-mudahan target 126 koperasi segera tercapai. Saat ini proses musyawarah masih terus berlangsung di tingkat masyarakat," ujarnya, Minggu (18/5/2025).
Riana mengakui bahwa terdapat sejumlah kendala teknis dalam proses pendaftaran koperasi, terutama terkait akses ke situs resmi yang lambat akibat tingginya lalu lintas nasional.
"Kendala pada situs pendaftaran memang ada, karena secara nasional target pembentukan mencapai 80 ribu koperasi," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa mayoritas koperasi yang terbentuk saat ini bergerak di sektor konsumsi, namun ke depan akan didorong menjadi koperasi simpan pinjam serta pemberdaya UMKM.
"Koperasi konsumen akan kita arahkan untuk lebih berperan dalam penguatan ekonomi masyarakat dan pelaku usaha kecil," katanya.
Riana juga menegaskan bahwa Koperasi Merah Putih bukan hasil transformasi dari koperasi lama, melainkan dibentuk dari awal oleh masyarakat dengan pendampingan pemerintah.
"Kita bentuk baru, mulai dari pengurus, anggota, hingga proses pendaftaran semuanya dilakukan dari nol melalui sistem online," tambahnya.
Sebelumnya, Pemkot Bandar Lampung melalui Dinas Koperasi dan UMK juga menyatakan kesiapan mengembangkan 164 koperasi sehat yang aktif untuk bergabung dalam kerangka Koperasi Merah Putih.
Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden Prabowo Subianto mengenai percepatan pembentukan koperasi desa dan kelurahan guna memperkuat ekonomi rakyat.
"Program ini bertujuan mengurangi ketergantungan masyarakat pada pinjaman online berbunga tinggi, serta mendukung ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi desa menuju Indonesia Emas 2045," ungkap Riana.
Meski tidak memiliki struktur BUMDes seperti di daerah lain, Dinas Koperasi akan menyesuaikan implementasi Koperasi Merah Putih dengan kondisi wilayah Bandar Lampung.
"Kami akan sesuaikan dengan kondisi di kota ini agar tetap relevan dan bermanfaat untuk masyarakat," tutupnya.