Jepang Diajak Perluas Investasi di Sektor Perdagangan

Minggu 18 May 2025 - 20:54 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Syaiful Mahrum

JAKARTA - Indonesia mengajak Jepang untuk memperluas investasinya di Indonesia, khususnya di sektor perdagangan. Hal tersebut salah satunya menyikapi kondisi perekonomian global yang tidak kondusif. Penguatan kerja sama antarnegara dinilai jadi salah satu solusi.

Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan, menanggapi dinamika global, Indonesia terus berkomitmen untuk memperluas akses pasar dengan melakukan ekspansi ke negara-negara nontradisional guna menjaga stabilitas dan keberlanjutan pertumbuhan ekspor nasional.

 

”Di tengah ketidakpastian global akibat tensi perang dagang, Indonesia akan terus memperluas jangkauan pasarnya ke negara-negara nontradisional sebagai strategi diversifikasi dan penguatan ketahanan ekonomi,” ujar Budi.

 

Dalam pertemuan dengan Menteri Negara Urusan Luar Negeri Jepang Miyaji Takuma pada Jumat (16/5) di Jeju, Korea Selatan, Budi juga meminta dukungan Jepang pada proses aksesi Indonesia dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).

 

”Indonesia meminta dukungan penuh Jepang agar Accession Working Group dapat segera terbentuk sehingga Indonesia bisa memulai proses negosiasi akses pasar, antara lain pada perdagangan barang, jasa, investasi, dan pengadaan pemerintah,” urai Budi.

 

Dalam pertemuan tersebut, Miyaji menyampaikan apresiasi atas sikap Indonesia di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan global. Jepang menilai pendekatan Indonesia yang mengedepankan kerja sama dan dialog konstruktif merupakan langkah positif dalam menjaga stabilitas ekonomi kawasan.

 

Total nilai perdagangan Indonesia–Jepang periode Januari–Maret 2025 sebesar USD7,70 miliar. Sementara pada 2024, total nilai perdagangan Indonesia–Jepang tercatat sebesar USD35,67 miliar dengan nilai ekspor Indonesia ke Jepang sebesar USD20,71 miliar dan impor sebesar USD14,96 miliar. Dengan demikian, Indonesia surplus neraca perdagangan terhadap Jepang sebesar USD5,74 miliar.

 

Produk utama Indonesia yang diekspor ke Jepang, antara lain, batubara, gas minyak bumi, bijih tembaga, limbah potongan logam mulia, dan nikel. Sedangkan produk yang diimpor Indonesia dari Jepang, antara lain, bagian dan aksesoris kendaraan bermotor, kendaraan bermotor untuk penumpang, produk canai datar dari besi atau baja non paduan, dan kendaraan bermotor rakitan. (jpc/c1)

 

Tags :
Kategori :

Terkait