JAKARTA, RADAR LAMPUNG — PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) memastikan program penanaman sejuta pohon yang dimulai tahun 2025 berjalan berkelanjutan hingga 2029. Program ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan dan akan dipantau secara ketat untuk menjamin setiap pohon yang ditanam tumbuh dan terawat.
Sekretaris Perusahaan PTPN I, Aris Handoyo, menjelaskan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen terhadap visi kelestarian lingkungan yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto. “Sebagai perusahaan agro, kami tidak hanya menanam, tetapi juga memastikan pohon-pohon ini hidup dan memberikan manfaat lingkungan,” ujarnya, Jumat (8/5/2025).
Penanaman akan dilakukan secara bertahap: 280 ribu pohon pada 2025, 340 ribu pohon pada 2026, dan 380 ribu pohon pada 2027. Seluruh kegiatan disalurkan melalui tujuh regional di Sumatera dan Jawa.
Menurut Aris, pelaksanaan program ini melibatkan seluruh unit kerja dan mitra eksternal seperti komunitas lingkungan, pemerintah, hingga LSM. Bibit ditanam di berbagai lokasi, mulai dari area kantor dan kebun, hingga kawasan rawan bencana seperti sempadan sungai dan lahan kritis.
“Program ini bukan seremonial. Kami mendistribusikan bibit kepada individu atau lembaga dengan sistem monitoring berbasis teknologi. Setiap titik tanam akan terekam dengan koordinat GPS dan terdata dalam sistem pelaporan kami,” jelasnya.
Jenis pohon yang ditanam meliputi tanaman produksi, konservasi, serta tanaman endemik lokal. Bibit diperoleh dari mitra kompeten atau dikembangkan di depo milik perusahaan.
Program ini dijadwalkan selesai pada 2027 untuk tahap penanaman, dengan tahap perawatan dan monitoring berlanjut hingga 2029. “Kami optimistis dapat mewujudkannya karena didukung kompetensi, infrastruktur, dan kolaborasi multipihak,” tegas Aris. (*)