Diketahui, pada Pemilu 2024, kader PDIP maju Pilpres 2024 yaitu Ganjar Pranowo. Namun Ganjar bersama pasangannya, Mahfud MD gagal memperoleh suara signifikan.
"Nggak percaya saya panggil nanti orangnya, kenapa? Yang harusnya jadi nggak jadi. Dan saya bertanggung jawab bahwa gini, saya kan tau orang-orangnya ini," kata Megawati.
"Jadi saya bisa memberi nilai. Jadi saya udah yakin bahwa ini pasti akan jadi," sambungnya.
Di bagian lain, Megawati juga menyoroti kondisi Indonesia saat ini. Apalagi setiap berganti pimpinan, kebjakan selalu berganti.
"Gawat ini republik ini. Maunya itu opo. Aturan bolak-balik gonta ganti. Saya bilang seperti nari poco-poco," kata Megawati.
Megawati menyebut, sebaiknya pergantian kepemimpinan tidak perlu disertai dengan perubahan kebijakan yang drastis. Jangan langsung mengganti total kebijakan.
BACA JUGA: Target 30 Ribu Kopdes Terbentuk Tahun ini
"Mbok ya satu kali saja, dret... gitu loh. Ganti menteri, ganti presiden, ya jangan langsung ganti aturan. Sudah ada yang mau dijalankan, terus diganti, itu bagaimana?" ujarnya.
Ia mengaku sedih atas kondisi demikian. "Saya kenapa berani ngomong begini? Karena ini kebenaran. Coba saja kamu rasakan. Masa seperti ini," tambahnya.
Megawati mengingatkan seharusnya ada perencanaan pembangunan jangka panjang yang konsisten, sehingga kebijakan tidak selalu berubah-ubah.
"Supaya tidak poco-poco. Sudah bagus, karena ganti aturan mundur lagi. Mending mundurnya sama. Kalau ini maju dua langkah, tahu-tahu mundur lima langkah. Itu kan saya perhatikan," ungkapnya.
Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri merasa geram dituding menjual pulau saat dirinya menjabat sebagai Presiden.
Ia menyebut tudingan tersebut berasal dari orang-orang tua. “Loh ada orang tua, ndak tahu siapa, enak banget ngomong. Enaknya dia ngomong kayaknya dia tahu, terus bilang yang namanya ‘kan Bu Mega cuma pimpin 3 tahun. Sudah gitu dianya jualan pulau’,” Kata Megawati, dikutip, Jumat, 9 Mei 2025.
Ia mengaku hanya membetulkan ekonomi tanpa mengorbankan kedaulatan negara. "Enak aja ini orang, tua, laki. Kapan saya jualan pulau? Saya membetulkan ekonomi," jelas dia.
Megawati mengaku saat menjabat itu. Ia mendapat penyelesaian utang International Monetary Fund (IMF). “Saya dapat award menyelesaikan utang IMF. Makanya kalian jangan hanya liat sekarang sudah turun. Pertanyaan saya nanti lihat sampai satu tahun. Nanti saya dibilang provokator,” ujarnya.
Dalam pidato tersebut, Megawati juga menyinggung kondisi ekonomi saat ini, termasuk fluktuasi harga kebutuhan pokok seperti cabai. Ia mempertanyakan apakah penurunan harga bersifat jangka panjang, sekaligus mengkritik pola pikir jangka pendek dalam menilai situasi ekonomi.