“Sebagai wakil rakyat, kami siap menerima aspirasi dan berdiskusi demi memperbaiki kualitas infrastruktur kota,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kondisi jalan di atas Underpass Universitas Lampung (Unila), tepatnya di Jalan Z.A. Pagar Alam, Rajabasa, mulai amblas dan dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Pantauan Radar Lampung pada Senin (5/5), kerusakan terjadi di badan jalan yang berada tepat di atas underpass dan bersebelahan dengan SMPN 22 Bandarlampung. Bagian jalan tampak menurun (legok), diduga akibat beban kendaraan berat yang terus melintas.
“Sudah hampir beberapa bulan kayak gini, makin hari makin turun. Mungkin karena aspalnya nggak kuat menahan beban mobil-mobil besar yang lewat,” ujar Udin (44), seorang pedagang yang berjualan di depan sekolah tersebut.
Udin khawatir, bila dibiarkan, jalan yang amblas akan terus membesar dan berpotensi merusak struktur underpass di bawahnya. Ia juga menyoroti risiko kecelakaan bagi pengendara yang melintas.
“Takutnya makin parah, bisa-bisa sampai ke bawah kena underpass atau ada yang celaka karena lubang ini,” tambahnya.
Warga pun berharap pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut sebelum menimbulkan korban jiwa.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandar Lampung, Dedi Sutiyoso, mengaku sudah mengetahui kondisi tersebut. “Tim kami sudah survei ke lokasi. Memang ada penurunan tanah di atas underpass itu,” ungkap Dedi.
Ia memastikan bahwa pihaknya akan segera melakukan perbaikan dalam waktu dekat. “Insya Allah segera kita tangani,” ujarnya singkat.
Diketahui Underpass Jalan Z.A. Pagar Alam, Rajabasa, Bandarlampung, menjadi tempat nongkrong anak-anak muda pada malam hari. Tentunya hal ini sangat membahayakan bagi diri sendiri.
Anak-anak muda nongkrong di atas ketinggian bermeter-meter, di bawahnya jalanan tempat kendaraan berlalu-lalang. Bila terjatuh, nyawa bisa melayang bahkan risiko tertabrak kendaran yang lalu lalang.
Belum lama ini video diunggah di media sosial ketika seseorang sengaja mengabadikan momenulang tahun yang diucapkan dari atas underpass tersebut.
’’Tiap malem kalau nggak ujan di sana terus mereka, Mbak. Gimana kalau jatoh? Udah diomongin sama tukang ojek, nggak ngirauin,” ucap Amin, salah satu warga sekitar.
Menanggapi hal ini, Pemkot Bandarlampung melalui Kasatpol PP Achmad Nurizky mengklaim jika pihaknya sudah berulang kali memperingatkan pemuda-pemudi yang mengaku sulit mencari tempat nongkrong dan memilih underpass karena pemandangannya yang bagus. “Untuk anak nokrong di underpass itu hampir tiap malam kami bubarkan, tapi ada terus,” katanya.
Achmad Nurizky menyatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas PU untuk memberikan pembatas agar mereka tak lagi berada di tempat tersebut. “Sudah dilaporkan ke Dinas PU untuk bisa membuat semacam pipa supaya nggak bisa duduk lagi. Membahayakan!” ungkapnya.
Achmad Nurizky meminta kesadaran anak-anak muda untuk memperhatikan keselamatan saat memilih tempat nongkrong di Kota Tapis Berseri ini. “Nongkrong bukan permasalahan enak, tapi membahayakan dan paling rawan underpass menjelang pukul 21.00-22.00 WIB. Intinya, kesadaran masing-masing. Kami juga minta kepada warga sekitar untuk menegur kalau ada anak yang nongkrong di underpass,” katanya.(mel/c1/abd)