Viral Isu Makanan Mengandung Babi, Kenali Efek Samping Konsumsinya

Kamis 24 Apr 2025 - 10:20 WIB
Reporter : Mitra
Editor : Taufik Wijaya

RADAR LAMPUNG - Meski dibatasi oleh norma keagamaan dan budaya, makanan berbahan dasar babi masih dikonsumsi oleh sebagian masyarakat di Indonesia dan berbagai belahan dunia. Namun, penting untuk memahami risiko yang bisa ditimbulkan dari konsumsinya, terutama jika tidak diolah dengan tepat.

Secara gizi, daging babi memang kaya akan nutrisi. Dalam 100 gram daging babi terdapat:

- Protein: 25,7 gram

- Lemak: 20,8 gram

- Kalsium: 22 mg

- Zat besi: 1,29 mg

- Fosfor: 226 mg

- Vitamin B1: 0,7 mg

- Vitamin B6: 0,391 mg

- Vitamin B12: 0,54 mcg

- Kolesterol: 94 mg

Selain itu, daging babi juga mengandung kalium, magnesium, zinc, kolin, dan asam lemak jenuh. Namun, di balik kandungan gizinya, terdapat sejumlah potensi bahaya bagi kesehatan.

Salah satu risiko utama adalah infeksi parasit seperti trikinosis dan taeniasis, yang bisa terjadi jika daging tidak dimasak hingga matang sempurna. Infeksi ini dapat menimbulkan gejala seperti nyeri otot, demam, hingga komplikasi serius pada sistem pencernaan dan saraf.

Tak hanya itu, konsumsi daging babi dalam jangka panjang, terutama dalam jumlah berlebih, berisiko memicu penyakit hati. Tingginya kadar lemak jenuh dan kolesterol dalam daging babi dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada jaringan liver.

Daging babi juga dapat menjadi sumber penularan virus Hepatitis E, terutama bila dikonsumsi dalam keadaan mentah atau setengah matang. Infeksi ini sangat berbahaya bagi ibu hamil serta mereka yang memiliki sistem imun lemah.

Kategori :