Kebutuhan Kredit UMKM Diperkirakan Capai Rp4.300 T

Rabu 16 Apr 2025 - 20:45 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Syaiful Mahrum

Baru Tersedia Pembiayaan Rp1.900 T

JAKARTA - Perlu kolaborasi antar stakeholder agar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mampu tumbuh dan berkembang. Meliputi perluasan akses pembiayaan, transformasi digital, dan peningkatan daya saing. Selain itu, memastikan fasilitasi perizinan usaha yang mudah dan transparan. 

 

"Mengurus UMKM adalah kerja gotong royong, mulai dari aspek regulasi, pembiayaan, dan lainnya. Untuk itu kita harus memiliki spirit kolaborasi untuk mendukung UMKM berkembang," ujar Menteri UMKM Maman Abdurahman dalam Indonesia Guarantee Summit 2025 di Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta, Rabu (16/4). 

 

Maman menyebut industri penjaminan menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan. Memiliki peran yang sangat strategis dalam menjembatani kesenjangan antara UMKM yang memiliki potensi. Namun terkendala oleh masalah agunan dengan lembaga keuangan yang memiliki kehati-hatian dalam menyalurkan kredit. 

 

Target pemerintah dalam pengembangan UMKM yaitu perluasan akses pembiayaan, transformasi digital, dan peningkatan daya saing UMKM. Statistik Sistem Keuangan Indonesia (SSKI) Bank Indonesia per Januari 2025 mencatat, capaian rasio kredit UMKM terhadap kredit perbankan 2024 hanya 19,52 persen dari total nilai Rp7.946 triliun.

 

Kajian Ernts dan Young Indonesia menyebutkan bahwa kebutuhan kredit UMKM secara nasional sebesar Rp4.300 triliun pada 2026. Faktanya, saat ini yang terakomodasi baru hanya sekitar Rp1.900 triliun. Sehingga terdapat financial gap sekitar Rp2.400 triliun.

 

Besarnya nilai financial gap itu menjadi salah satu tantangan dalam meningkatkan rasio kredit UMKM. "Pemerintah terus mendorong lembaga keuangan dan perbankan untuk meningkatkan penyaluran kredit kepada UMKM dengan skema yang lebih mudah dan terjangkau. Selain itu, kami juga mengembangkan alternatif pembiayaan lainnya seperti fintech lending dan crowdfunding yang dapat menjadi solusi bagi UMKM," beber Maman. 

 

Hingga 31 Maret 2025, realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp57,51 triliun kepada 1.014.545 debitur. Dari jumlah tersebut, sektor produksi menyerap dana sebesar Rp 33,86 triliun. Sekitar 58,9 persen dari total penyaluran KUR. 

 

Tags :
Kategori :

Terkait