JAKARTA - Pakar ekonomi lingkungan IPB University, Aceng Hidayat mengapresiasi Pertamina, yang meraih peringkat pertama dunia untuk risiko Environmental, Social, Governance (ESG) pada sub-industri Integrated Oil and Gas.
Menurut Aceng, keberhasilan akan meningkatkan kepercayaan dunia internasional kepada Pertamina.
Kepercayaan tersebut, akhirnya bisa membuat investor berlomba-lomba melirik BUMN energi itu.
“Oke itu, keren. Tunggu dampaknya tahun depan. Beberapa investor pasti mau masuk. Dan ini sangat menguntungkan, karena sektor hulu Pertamina memang butuh biaya besar,” Aceng.
Aceng menilai perusahaan yang sudah menerapkan ESG dengan baik, apalagi peringkat pertama dunia seperti Pertamina, tentu sangat diminati investor.
Dia berharap, kesuksesan Pertamina bisa diikuti perusahaan-perusahaan dalam negeri lain.
“Paling tidak setelah melewati tahun politik dan kondisi politik stabil. Saat itu, masyarakat kembali hidup normal dan ekonomi terus membaik. Saat itulah, investor-investor hijau akan akan menanamkan modal kepada perusahaan yang memiliki komitmen tinggi terhadap lingkungan,” imbuhnya.
Saat ini dana industri hijau di dunia sangat besar, bahkan lebih besar dari dana yang konvensional. Sebab, saat ini masyarakat dunia sangat mementingkan lingkungan yang besih agar kesehatan mereka terjaga.
Namun untuk menanamkan modalnya, para investor industri hijau mencari bisnis yang sangat peduli dengan lingkungan hidup maupun sosial.
Kehadiran Pertamina bahkan sangat dirasakan manfaatnya, karena program tanggung jawab sosial yang diterapkan.
“Selain itu, Pertamina telah memenuhi standar keharusan dalam memperlakukan lingkungan hidup. Misalnya mengelola sampah, limbah dan sebagainya dengan baik,” lanjut Aceng.
Dari sisi governance, Pertamina juga dinilai telah memenuhi standar good governance. Artinya, dalam hal tata kelola perusahaan, Pertamina dinilai telah memberi kepuasan kepada manajemen internal.
Awal bulan ini, Pertamina memang meraih capaian luar biasa. Peringkat Risiko Environmental, Social, Governance (ESG) BUMN tersebut melonjak menjadi peringkat satu dunia dalam sub-industri Integrated Oil and Gas.
Pertamina memimpin skor tertinggi dari 61 perusahaan dunia, berdasarkan peringkat dari Lembaga ESG Rating Sustainalytics.
Skor Pertamina per 1 Desember 2023 menjadi 20,7 (Medium Risk) atau naik dari sebelumnya 22,1 (Medium Risk).