Optimalkan Ibadah di 10 Hari Terakhir Ramadan

Jumat 21 Mar 2025 - 16:48 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Syaiful Mahrum

Oleh Ketua Tanfidziyah PWNU Lampung Hi Puji Raharjo. 

RAMADAN berlalu begitu cepat. Tanpa terasa, kita telah memasuki fase terakhir dari bulan penuh keberkahan ini. Sepuluh hari terakhir Ramadan bukan sekadar penutup, tapi merupakan puncak dari ibadah yang harus kita maksimalkan.  Di dalamnya terdapat Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan, di mana setiap amal kebaikan bernilai luar biasa di sisi Allah. 

 

Rasulullah SAW sendiri mencontohkan bagaimana beliau meningkatkan ibadahnya di sepuluh hari terakhir dengan bersungguh-sungguh. Dari Aisyah ra, beliau berkata: ’’Apabila telah masuk sepuluh hari terakhir Ramadan, Rasulullah SAW mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.’’ (HR Bukhari dan Muslim). 

 

Ini adalah waktu terbaik untuk memperbaiki diri, mendekatkan diri kepada Allah, dan meraih ampunan-Nya.  Mengoptimalkan ibadah di 10 hari terakhir Ramadan, pertama meningkatkan kualitas salat dan itikaf. Salah satu sunah Rasulullah SAW di sepuluh hari terakhir adalah itikaf, yakni berdiam diri di masjid untuk fokus beribadah. Jika tidak bisa beritikaf penuh, setidaknya kita bisa memperbanyak salat malam, khususnya salat tahajud dan witir, karena doa-doa di waktu ini sangat mustajab. 

 

Kedua, berburu Lailatul Qadar. Lailatul Qadar adalah malam penuh kemuliaan yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Amal kebaikan yang dilakukan pada malam ini sama dengan ibadah selama 83 tahun lebih. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa siapa yang menghidupkan malam ini dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Ketiga, perbanyak sedekah dan amal sosial. Sedekah di bulan Ramadan, terutama di sepuluh hari terakhir, memiliki keutamaan yang besar. Berbagi dengan sesama, membantu fakir miskin, atau berkontribusi dalam program sosial adalah cara untuk menambah pahala berlipat ganda. Rasulullah SAW sendiri semakin dermawan di bulan Ramadan, mengajarkan kita untuk memperbanyak amal kebaikan. 

 

Keempat, meningkatkan istighfar dan muhasabah diri. Ramadan adalah bulan pengampunan. Ini adalah waktu yang tepat untuk merenungkan dosa-dosa yang telah lalu dan memperbanyak istighfar. Orang-orang yang senantiasa memohon ampunan di waktu sahur adalah mereka yang mendapat keberkahan dari Allah. Jangan sia-siakan sepuluh hari terakhir Ramadan. Bukan sekadar hari-hari penutup, melainkan puncak dari seluruh ibadah kita selama sebulan penuh. Jangan biarkan Ramadan berlalu tanpa perubahan yang berarti dalam hidup kita. Gunakan waktu ini untuk lebih dekat kepada Allah, memperbanyak doa, dan berusaha meraih ampunan-Nya. Jika kita mampu mengoptimalkan hari-hari terakhir ini, bukan hanya Ramadan kita yang lebih bermakna. Tapi, kehidupan kita setelahnya juga akan lebih baik. Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk menghidupkan malam-malam terakhir Ramadan dengan ibadah yang maksimal dan menjadikan kita hamba-hamba yang diampuni. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin. (sumber: https://lampung.nu.or.id.)

 

Tags :
Kategori :

Terkait