KOTAAGUNG - Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Tanggamus melakukan identifikasi dan evakuasi bersama para nelayan terhadap korban tenggelam yang ditemukan di perairan Pekon (Desa) Wayrilau, Kecamatan Cukuhbalak, Tanggamus, Rabu (12/3).
Kasatpolairud Polres Tanggamus, AKP Hasbulloh melalui keterangan tertulis disampaikan Humas Polres Tanggamus mengungkapkan, berdasarkan hasil identifikasi, korban bernama Siarohman seorang nelayan asal Pekon Wayrilau, Kecamatan Cukuhbalak.
"Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Rabu (12/3) sekitar pukul 08.00 WIB oleh dua saksi, yaitu Rustam (30) dan Liskhori (50) warga setempat," kata AKP Hasbulloh.
AKP HAsbulloh menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi-saksi, pada Selasa malam (11/3) sekitar pukul 19.00 WIB, korban pergi ke pantai untuk mencari ikan menggunakan jaring di perairan Wayrilau.
Namun, keesokan paginya, saksi menemukan korban terapung di tengah laut dalam keadaan tidak bernyawa.
Mengetahui kejadian tersebut, saksi segera melaporkan temuan itu kepada Tagana Rescue Cukuhbalak, Polsek Cukuhbalak, dan Satpolairud Polres Tanggamus.
"Tim gabungan kemudian melakukan evakuasi korban dan membawanya ke Puskesmas Putihdoh untuk dilakukan visum," jelasnya.
AKP Hasbullah mengungkapkan, berdasarkan hasil visum, korban mengalami luka robek pada mata kiri, pendarahan aktif pada hidung, memar pada mata kanan, luka robek pada dagu, luka robek pada mata kanan.
"Pihak medis menyimpulkan korban meninggal dunia akibat tenggelam dan mengalami benturan dengan batu karang. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban dan jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarganya," ungkapnya.
Pihaknya mengimbau kepada para nelayan agar lebih berhati-hati ketika melaut, terutama dalam kondisi cuaca yang tidak menentu.
"Agar para nelayanan selalu berhati-hati saat melaut, gunakan alat keselamatan yang layak sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan laut," tandasnya.
Diketahui sebelumnya, di Lampung Tengah (Lamteng) korban bernama Sirah Sepulau Raya (35) warga Dusun 1, Desa Terbanggibesar, Kecamatan Terbanggibesar, Lampung Tengah berawal pada Selasa (4/3) sekitar pukul 12.00 WIB.
Berdasarkan keterangan saksi mata bahwa korban melompat dari jembatan ke Sungai Way Pengubuan kemudian tenggelam.
Saksi bersama aparat desa dan masyarakat sekitar melaksanakan pencarian secara mandiri, namun hingga sore hari korban belum ditemukan.
Karena belum belum ditemukan, warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke BPBD Lampung Tengah. BPBD kemudian meminta bantuan Kantor Basarnas Lampung.