Jika dibandingkan produksi cabai pada periode yang sama luas tanam cabai mengalami penurunan yang cukup signifikan, di bulan September-Oktober 2022 luas tanam cabai mencapai 600 Ha sementara pada bulan September-Oktober 2023 luas tanam hanya 250 Ha.
Ketidakstabilan harga juga menjadi pemicu. Diimana perubahan dalam produksi cabai yang diakibatkan elnino dapat berdampak pada ketidakstabilan pasar. Gagal panen dapat membuat pasokan cabai berkurang, sehingga mengakibatkan melonjaknya harga cabai serta tidak seimbangnya pasokan dan permintaan.
Terkait bahan pokok strategis saat nataru, disampaikan Bani Ispriyanto, pemerintah memastikan ketersediaan akan terpenuhi selama Desember.
“Melihat kondisi saat ini harga bahan pokok strategis relatif stabil. Pemerintah pun terus berupaya mengantisipasi lonjakan harga yang memicu inflasi,” tandasnya. (pip/c1/fik)