Apple Akan Bangun Pabrik AirTag di Indonesia

Kamis 09 Jan 2025 - 22:34 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Syaiful Mahrum

Berharap Investasi Lebih Besar dari Microsoft

JAKARTA - Apple akan membangun pabrik aksesori AirTag di Indonesia. Pembangunan pabrik itu bakal menggelontorkan dana investasi cukup besar. 

Meski demikian, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid berharap investasi Apple ke Indonesia lebih besar dibanding Microsoft.

Sebelumnya, Microsoft telah berinvestasi di Indonesia senilai USD1,7 miliar. Angka sebanyak itu untuk membangun infrastruktur cloud dan AI baru di Indonesia selama empat tahun ke depan.

’’Jadi maksudnya, kami juga mengharapkan investasi yang lebih besar dari Apple karena sudah ada investasi-investasi dari yang lainnya (Microsoft) yang sudah cukup besar. Sementara, Apple kan kita tahu juga perusahaan raksasa di dunia,” kata Meutya saat ditemui di kantor Kemenkomdigi, Jakarta, Kamis (9/1).

Meutya menduga rendahnya nilai investasi Apple dibanding negara lain karena kualitas sumber daya manusia (SDM) IT di Indonesia. Politikus Partai Golkar ini menegaskan, hal ini tidak bisa menjadi alasan dalam berinvestasi.

’’Kalau SDM-nya belum siap, bagaimana caranya juga untuk membantu mempersiapkan in-line dengan membangun pabrik. Jadi, jangan jadi kayak ayam dan telur tunggu-tungguan. Jadi investasi baik dalam bentuk pabrik, apa pun juga kompetensi SDM ya harus jalan bersama. Tidak bisa memilih satu,” tegas Meutya.

Sebagai informasi, Apple berkomitmen untuk berinvestasi membangun pabrik aksesori AirTag yang diklaim bernilai USD1 miliar (Rp16,2 triliun) di Batam, Indonesia. Hal itu disampaikan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani usai bertemu dengan perwakilan Apple di kantornya, Selasa (7/1).

Bermula dari nilai investasi itu, rencananya 65 persen AirTag dunia akan dipasok dari pabrik yang akan dibangun di Batam. "Pada intinya, mereka bicara dan berkomitmen penuh untuk pembangunan tahap pertama vendor AirTag itu USD1 miliar yang diharapkan nanti 65 persen dari kebutuhan AirTag global itu akan dari pabrik tersebut yang akan berdiri di Batam," kata Rosan di kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM.

Adapun AirTag merupakan aksesori seperti gantungan kunci. Berbeda dengan gantungan biasanya, AirTag disematkan teknologi sehingga bisa dilacak melalui perangkat ponsel. (jpc/c1)

 

Tags :
Kategori :

Terkait