BANDARLAMPUNG - Akademisi Institut Teknologi Sumatera (Itera) Muhammad Abi Berkah Nadi mengatakan ada beberapa penyebab sepinya penumpang penerbangan langsung rute Lampung–Yogyakarta dan Lampung–Bali.
Sehingga perlu ada evaluasi yang dilakukan oleh maskapai maupun pemerintah daerah agar geliat penerbangan di dua rute wisata tersebut dapat bergairah.
Dikatakan Abi, jadwal dua rute yang ditawarkan tersebut tidak bisa fleksibel seperti rute jadwal lainnya, berbeda dengan jadwal penerbangan seperti di Jakarta yang bisa menentukan dari pagi hingga sore.
Pihak maskapai harus melakukan kajian terkait seberapa sering penumpang melakukan perjalanan ke Yogyakarta dan Bali.
Kemudian disampaikan Abi, harga tiket harus dipastikan kembali apakah masyarakat Lampung bisa dapat sesuai biaya perjalanan. “Karena faktor utama daya tarik penumpang pasti dari biaya perjalanan,” ujar Abi Berkah saat dihubungi Radarlampung, Jum’at 6 Desember 2024.
BACA JUGA: Residivis Diamankan Bawa Sajam dan SS
Abi Berkah memberikan masukan kepada pemerintah daerah Lampung untuk membuat fasilitas kendaraan umum dari tujuan Bandar Lampung atau daerah lain menuju ke bandara, begitu juga sebaliknya.
“Karena selama ini kita ketahui untuk transportasi umum massal ke bandara sudah tidak berjalan lagi, padahal dengan adanya transportasi umum ke bandara ataupun sebaliknya dapat meringankan beban biaya untuk penumpang,” ucapnya.
Lanjut Abi Berkah, pemerintah daerah Lampung harus memikirkan juga bagaimana mencari minat penumpang yang dari Yogyakarta atau Bali ke Lampung dengan meningkatkan wisata di Lampung.
Sebab, apabila mengandalkan penumpang dari Lampung yang melakukan perjalanan ke Yogyakarta dan Bali untuk kembali ke Lampung maka tidak akan meningkatkan peminat penumpang melakukan perjalanan.
BACA JUGA: Pertamina Terima Kompensasi BBM Bersubsidi Rp38,03 T
Maka dari itu Abi Berkah menilai, untuk mengatasi sepinya minat penumpang pesawat, bagaimana pihak pemerintah daerah dan maskapai bekerja sama dalam bidang wisata serta bantuan subsidi untuk meringankan biaya perjalanan pesawat.
“Mungkin Jepang bisa menjadi contoh kenapa bisa menjadi negara yang peminat wisata terbanyak karena pemerintah Jepang memberikan bantuan subsidi bagi maskapai penerbangan yang akan menuju ke Jepang,” tuturnya.
“Dan itu memberikan dampak positif bagi warga Jepang terhadap meningkatkan UMKM bagi warga Jepang,” ungkapnya. (pip/c1/yud)