2025, Pemkot Bandar Lampung Terapkan Satu Tiang untuk Banyak Kabel Internet Cegah Semrawut

Minggu 01 Dec 2024 - 19:01 WIB
Reporter : Melida Rohlita
Editor : Rizky Panchanov

BANDARLAMPUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung melalui Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) meminta para perusahaan provider dan kabel optik untuk mengikuti aturan yang berlaku di Kota Tapis Berseri ini.

Ya, hal ini didasari banyaknya kabel provider internet yang semrawut yang menjadi atensi DPRD Kota Bandarlampung mulai dari jalanan sempit hingga jalan protokol yang semrawut.

Kepala Disperkim Bandarlampung Yusnadi Ferianto mengatakan pihaknya bakal menyambut atensi DPRD Kota Bandarlampung tersebut dengan menertibkan kabel semrawut di jalanan.

Dalam penertiban ini, pihaknya berkerja sama dengan asosiasi penyelenggara jaringan internet Bandarlampung guna mengetahui mana kabel bertuan dan tidaknya.

"Iya jadi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung melalui Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) berencana merapikan kabel optik dari berbagai provider menjadi satu tiang. Langkah ini diambil untuk meningkatkan kerapihan dan ketertiban jaringan kabel optik di kota dengan menggandeng asosiasi Penyelenggara jaringan internet," katanya, Minggu, 2 Desember 2024.

Menurutnya, karena banyaknya jumlah kabel di Bandarlampung saat ini pihaknya memasifkan kegiatan penertiban ini sebanyak dua kali dalam seminggu.

"Karena hal ini kami juga  merapikan kabel seminggu dua kali agar lebih tertib, utamanya fokus di jalanan protokol," Ungkapnya.

Selain itu, Yusnadi menyebut program satu tiang untuk banyak provider direncanakan akan direalisasikan pada tahun 2025 sebagai langkah pencegahan kabel semrawut tersebut.

"Kita berencana di tahun 2025 akan pakai satu tiang bersama dengan seluruh provider dan Insya Allah penggunaan ini ada di jalanan protokol," tandasnya.

Terkait kabel, dirinya juga menyebut pihaknya sudah sering kali sengaja memotong kabel yang tidak tahu siapa pemiliknya agar datang ke Pemkot Bandarlampung.

"Kita juga ingin seperti di Jakarta, tapi kita kekurangan alat dan  personil, kemarin kita beli alat rapihnya aja 2-3 unit, dan kalau emang bener-bener membentang dan mengganggu ya kita potong, tapi memang nggak semua di potong. Kita potong itu dengan harapan yang punya datang ke kami untuk diingatkan dan dirapihkan, tapi tidak ada satupun yang datang, jadi taati aturan kalau tidak ingin dipotong," tandasnya.(*)

Kategori :