BANDARLAMPUNG - Kinerja perbankan di Provinsi Lampung menunjukkan pertumbuhan positif. Hal ini diungkapkan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung Otto Fitriandy dalam media update perkembangan industri jasa keuangan triwulan 3 tahun 2024 di Hotel Grand Mercure, Selasa (26/11).
Menurut Otto, pertumbuhan positif tecermin dari aset perbankan yang meningkat 9,54 persen pada kuartal 3-2024 dibandingkan kuartal 3-2023. ’’Dari Rp122,55 triliun menjadi Rp134,25 triliun,’’ katanya.
Jika dibandingkan dengan posisi Juni 2024 atau kuartal-2 2024, kata Otto Fitriandy, total aset perbankan di Provinsi Lampung juga tercatat meningkat sebesar 1,71 persen dari Rp131,99 triliun menjadi Rp134,25 triliun.
Menurut Otto Fitriandy, penyaluran kredit/pembiayaan perbankan Lampung dikuartal-3 2024 mengalami peningkatan bila dibandingkan kuartal-3 2023 (yoy).
’’Peningkatan Rp7,13 triliun atau 9,33 persen, yaitu dari Rp76,37 triliun menjadi Rp83,50 triliun,’’ papar Otto Fitriandy.
BACA JUGA:Media Diharapkan Mampu Memajukan Pendidikan dan Provinsi Lampung
Sementara apabila dibandingkan dengan posisi kuartal-2 2024, kata Otto Fitriandy, juga mengalami peningkatan Rp1,87 triliun atau 2,29 persen yaitu dari Rp81,63 triliun menjadi Rp83,50 triliun.
Otto Fitriandy mengungkapkan tiga sektor terbesar penyaluran kredit di Provinsi Lampung. Pertama, sektor perdagangan besar dan eceran dengan share 22,85 persen nominal Rp19,00 triliun. Kedua, sektor konsumtif kepemilikan peralatan rumah tangga/multiguna share 19,53 persen nominal Rp16,24 triliun. Ketiga, sektor pertanian, perburuan dan kehutanan dengan share 13,52 persen nominal Rp11,24 triliun.
Otto Fitriandy melanjutkan, kredit bermasalah (NPL) di Provinsi Lampung kuartal-3 2024 tercatat mengalami penurunan bila dibandingkan kuartal-3 2023. Yakni menurun 0,20 persen dari 2,71 persen menjadi 2,51 persen.
“Namun, jika dibandingkan dengan kuartal-2 2024 kredit NPL tercatat meningkat 0,08 persen dari sebesar 2,43 persen menjadi 2,51 persen,” ujar Otto Fitriandy.
BACA JUGA:Pemkot Akan Urus Bayi yang Dibuang Ibunya
Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Provinsi Lampung pada kuartal-3 2024, kata Otto Fitriandy, tercatat mengalami peningkatan bila dibandingkan kuartal-3 2023 (yoy) yaitu meningkat sebesar 6,68 persen dari Rp63,92 triliun menjadi Rp68,19 triliun.
“Demikian juga jika dibandingkan dengan posisi kuartal-2 2024, tercatat meningkat 2,84 persen dari Rp66,31 triliun menjadi Rp68,19 triliun,” ucap Otto Fitriandy.
Otto Fitriandy menyampaikan penyaluran kredit kepada UMKM di Provinsi Lampung pada kuartal-3 2024 tercatat Rp33,48 triliun atau menigkat Rp4,22 triliun atau 14,42 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya dan masih terjaga kredit bermasalah dibawah 5 persen (4,12 persen).
“OJK terus mendukung kinerja perbankan melalui kebijakan-kebijakan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas sektor keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian dalam manajemen risiko,” ungkap Otto Fitriandy. (*)