ISTANBUL- Penampilan Andre Onana mendapat sorotan saat laga Galatasaray vs Manchester United pada lanjutan fase grup Liga Champions. Sang arsitek Erik ten Hag pun angkat suara. Duel Galatasaray vs MU di Rams Park, Kamis (30/11) dini hari WIB, berakhir dengan skor sama kuat 3-3.
Onana menuai sorotan karena melakukan blunder di laga ini. Hal itu terjadi ketika Galatasaray mencetak gol keduanya pada menit ke-62. Free kick Hakim Ziyech tepat mengarah kepada Onana, tetapi bola justru terlepas dari genggamannya dan masuk ke dalam gawang.
Seusai pertandingan, Pelatih MU Erik ten Hag mengomentari penampilan Onana. Dia tak ingin menyalahkan sepenuhnya penjaga gawang asal Kamerun tersebut. “Dia baik-baik saja. Tentu, kesalahan individu membuat perbedaan, dan Anda harus bertanggung jawab,” katanya. “Namun, ini semuanya soal tim,” sambung Ten Hag dilansir dari Manchester Evening News.
Dalam pertandingan tersebut, kedua tim ini berlangsung drama. Pasukan Erik Ten Hag sempat dua kali memimpin dua gol. Namun keunggulan sementara berhasil diperdaya tuan rumah lewat dua eksekusi tendangan bebas apik oleh Hakim Ziyech dan satu gol menawan dari Kerem Akturkoglu. Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi karena kedua tim sama-sama mengincar kemenangan. Manchester United menguasai sepakan pertama dan tampil agresif mencari gol.
Hasilnya menghasilkan dua gol pada menit ke-11 oleh Alejandro Garnacho dan menit ke-18 melalui Bruno Fernandes dengan tembakan apik dari luar kotak penalti. Kegembiraan The Red Devils tidak berlangsung lama. Di menit ke-29, Ziyech memanfaatkan tendangan bebas untuk menjebol gawang MU yang dikawal Andrien Onana.
Hingga turun minum, skor 2-1 untuk keunggulan Man United bertahan walau tim tuan rumah menekan keras. Sepuluh menit setelah babak kedua dimulai, Manchester United kembali unggul melalui bola umpan silang mendatar dari Aaron Wan-Bissaka yang berhasil disambar oleh Scott McTominay. Laga sepertinya telah dikantongi MU. Namun, gol bunuh diri Onana di menit ke-62 yang memasukkan bola tendangan bebas Ziyech ke gawangnya sendiri menghidupkan kembali harapan Galatasaray meraih hasil positif.
Delapan menit berselang, penyamaan kedudukan terjadi lewat eksekusi menawan Akturkoglu dari dalam kotak penalti. Skor sama kuat 3-3 membuat laga kembali terbuka. Baik Galatasaray maupun Manchester United mengerahkan segala kemampuan untuk meraih gol kemenangan hingga pertandingan usai. Namun, keduanya gagal memanfaatkan sejumlah peluang emas yang diciptakan. Skor 3-3 bertahan sampai wasit meniup peluit panjang pertandingan.
Hasil seri tersebut membuat Manchester United tertahan di dasar klasemen Grup A dengan mengemas empat poin dari lima laga. Galatasaray berada di atasnya dengan koleksi lima poin. Kedua tim masih menyimpan peluang lolos 16 besar jika mampu mengalahkan Bayern München pada laga terakhir nanti. Namun, mereka juga bergantung hasil pertandingan lain dan perhitungan selisih gol untuk mewujudkan harapan itu. (jpc/c1/nca)