JAKARTA - Target yang ditetapkan pemerintah untuk mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045 sangat bergantung pada dua faktor utama. Yakni pembangunan sumber daya manusia (SDM) serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Hal tersebut disampaikan Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof. Ir. Tutuka Ariadji, M.Sc., Ph.D. ketika membahas bukunya yang berjudul Negara Bermartabat: Konsep Politik Teknologi Berkelanjutan di Jakarta akhir pekan lalu. Acara bedah buku tersebut adalah bagian dari sarasehan budaya yang diadakan oleh Keluarga Alumni SMA 1 Solo (Kasmaji).
Prof Tutuka menyatakan penguasaan pengetahuan dan pengembangan manusia adalah dasar dari pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, tata kelola pemerintahan yang baik, dan pemerataan ekonomi dan pembangunan.
“Satu-satunya hal yang dapat mengubah nasib suatu bangsa adalah pendidikan,” kata mantan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM ini, dikutip pada Senin 28 Oktober 2024. Ia menjelaskan sumber daya alam yang (SDA) melimpah harus digunakan untuk mendukung kemajuan sumber daya manusia (SDM). Tanpa SDM berkualitas, kekayaan alam tidak akan optimal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Tantangan terbesar yang dihadapi adalah memastikan sumber daya alam digunakan secara bijaksana demi kemajuan bangsa,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Kasmaji VH Gadjahmada menyatakan, acara ini bertujuan untuk memberikan wawasan budaya dan meningkatkan kesadaran alumni mengenai potensi alam yang melimpah. “Kekayaan alam merupakan modal utama yang perlu dikembangkan dan dimanfaatkan melalui penerapan teknologi,” ujarnya. Dengan penerapan teknologi, kekayaan alam di Indonesia dapat menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi yang mampu bersaing di pasar global.(beritasatu/nca)