Pengaruh Konflik Geopolitik di Timur Tengah
PESBAR - Harga getah damar mata kucing yang merupakan salah satu komoditas ekspor di Kabupaten Pesisir Barat mengalami penurunan yang cukup signifikan. Kondisi ini berimbas terhadap masyarakat, terutama petani damar di Negeri Para Saibatin dan Ulama itu.
Kabid Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pesbar Zulfikardo mengatakan sejak beberapa hari terakhir kondisi harga getah damar, terutama jenis getah damar mata kucing yang memiliki kualitas ekspor, mengalami penurunan yang cukup signifikan dari harga sebelumnya.
’’Saat ini harga getah damar mata kucing berkisar Rp17.000-Rp18.000 per kg dari harga Rp23.000 per kg. Artinya, mengalami penurunan sekitar Rp5.000-Rp6.000 per kg,” kata Zulfikardo.
Menurut Zulfikardo, penurunan harga getah damar mata kucing karena beberapa faktor. ’’Salah satu informasi yang didapat bahwa faktor utama penyebab getah damar menurun itu karena terkendala kapal angkutan. Mengingat getah damar itu diekspor ke luar negeri, yakni ke negara-negara Timur Tengah. Sementara ini tidak ada kapal yang mengangkut getah damar ke Timur Tengah akibat adanya situasi konflik geopolitik yang sedang berlangsung di wilayah itu. Ini menyebabkan barang-barang ekspor, salah satunya getah damar dari Indonesia, tersendat,” jelasnya.
Sampai saat ini, kata Zulfikardo, banyak barang-barang hasil bumi yang akan diekspor, khususnya di Timur Tengah, masih menumpuk di gudang eksportir. ’’Dengan begitu berdampak terhadap kondisi harga getah damar di Pesbar yang mengalami penurunan. Sedangkan untuk getah damar di Pesbar ini, terutama jenis getah damar mata kucing, sebagian besar banyak yang diekspor ke wilayah Eropa serta juga negara-negara yang berada di Jazirah Arab, seperti Arab Saudi, Yaman, Unit Emirat Arab, dan lainnya,’’ ungkapnya.
Pemkab Pesbar, kata Zulfikardo, berharap situasi konflik geopolitik di negara tujuan ekspor getah damar bisa secepatnya mereda. ’’Kondisi harga getah damar di Pesbar ini bisa kembali naik. Getah damar merupakan salah satu komoditas utama penghasilan bagi masyarakat di Pesbar,” harapnya. (*)