Digitalisasi Bansos Bisa Hemat Lebih dari Rp500 T

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) sekaligus Ketua Komite Reformasi Digital Luhut Binsar Pandjaitan. --FOTO BERITASATU.COM/ADDIN ANUGRAH SIWI
JAKARTA - Pemerintah menargetkan penghematan anggaran lebih dari Rp500 triliun lewat digitalisasi penyaluran bantuan sosial (bansos), subsidi, dan stimulus lainnya.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) sekaligus Ketua Komite Reformasi Digital Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, digitalisasi akan memberi dampak signifikan terhadap efektivitas bansos.
’’Saya terus terang berterima kasih kepada Menteri Sosial karena ini akan mengurangi kemiskinan sangat signifikan kalau semua targeted dengan baik,” kata Luhut dalam Rapat Pleno Perdana Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah di kantor DEN, Jakarta, Selasa (26/8).
Ia menyebut, dengan penerapan sistem digital yang terintegrasi, penyaluran bantuan seperti bansos tunai, subsidi, dan stimulus bisa lebih tepat sasaran dan menghindari pemborosan anggaran.
“Kita akan menghemat Rp500 triliun lebih, misalnya itu bansos, cash transfer dan subsidi, dan juga nanti mungkin ada stimulus. (Bila) semua itu betul-betul targeted,” jelasnya.
Tak hanya efisiensi, menurut Luhut, bansos yang tersalurkan dengan baik juga akan memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 0,3%-0,4%.
Digitalisasi ini merupakan bagian dari pelaksanaan Perpres Nomor 83 Tahun 2025 tentang Komite Reformasi Digital Pemerintah, yang menjadi payung pelaksanaan program teknologi pemerintahan (GovTech) berbasis artificial intelligence (AI).