Tim PKM-KC Unila Ciptakan Alat Pelacak Lokasi Ikan

Selasa 17 Sep 2024 - 20:29 WIB
Reporter : Anggi Rhaisa
Editor : Syaiful Mahrum

BANDARLAMPUNG - Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat banyak dan beragam. Termasuk yang ada di laut. 

Ada banyak kekayaan laut yang terhampar luas di seluruh penjuru negeri. Salah satunya Kabupaten Tanggamus.

Tanggamus memiliki wilayah perairan yang luas dan hasil kekayaan laut yang melimpah. Sayangnya, masih banyak masyarakat di daerah tersebut yang tergolong kurang mampu sehingga belum bisa memanfaatkan hasil lautnya dengan optimal.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2023 banyak masyarakat wilayah Tanggamus berprofesi sebagai nelayan. Meskipun memiliki laut yang begitu luas, masyarakat belum bisa mendapatkan hasil tangkapan ikan secara maksimal. Hal ini karena metode penangkapan dan alat yang kurang memadai serta faktor cuaca yang tidak menentu untuk menangkap ikan dalam jumlah yang banyak.

Berbagai masalah yang keresahan tadi membuat para mahasiswa Universitas Lampung (Unila) termotivasi untuk menciptakan inovasi alat pendeteksi lokasi ikan yang diberi nama Aqtiadta (Aqua Time Adventage Tanggamus). Yakni berupa prototipe jam digital sebagai solusi inovatif untuk para nelayan, termasuk di wilayah Kabupaten Tanggamus.

BACA JUGA:UIN RIL Perkuat Kompetensi Pendamping PPH

Para mahasiswa tersebut berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) serta Fakultas Teknik (FT) Unila. Mahasiswa tersebut di antaranya Hadi Wijoyo, Budi Cahyono, Deni Anggara, Tiara Katrina, dan Shabil Ramadhan. Mahasiswa tim PKM Jam Digital berada di bawah bimbingan dosen Suroto, S.Pd., M.Pd.

Produk Aqtiadta ini bertujuan memudahkan aktivitas nelayan ketika sedang berada di lautan. Adapun manfaat lainnya yang terdapat dalam produk inovasi Aqtiadta ini adalah mengetahui di mana titik/tempat berkumpulnya ikan, menentukan cuaca di sebuah lokasi, dan menangkap sinyal mengenai info keselamatan bagi para nelayan saat di laut.

Proses penelitian dimulai dari observasi lapangan di Kabupaten Tanggamus untuk mengumpulkan data, mengamati kondisi laut, melakukan wawancara terkait kebutuhan nelayan, permasalahan yang dihadapi oleh para nelayan, serta tantangan dan hambatan ketika sedang melaut

BACA JUGA:Mahasiswa FH Unila Juara Menulis Puisi

Hadi Wijoyo menjelaskan terkait kunci keberhasilan dan keunggulan alat inovasi Aqtiadta saat diajukan dalam Pekan Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC). “Sebenarnya, ada banyak proposal PKM yang memiliki ide yang menarik dan unggul. Tapi, belum sesuai dengan buku panduan PKM-nya. Padahal salah satu kunci agar bisa lolos pendanaan dan persyaratan administrasi internal (universitas) adalah sesuai dengan aturan dana memahami pedoman yang dibuat,” ucap mahasiswa Pendidikan Ekonomi ini.

Dilansir dari akun instagram @jamdigital_pkmkcunila, fokus utama prototipe Aqtiadta ini terletak pada hasil dari gabungan beberapa komponen seperti papan uji coba atau bread board, mikrokontroller arduino UNO, dan Oled atau display untuk menampilkan jam digital secara real time di layar.

Produk jam pada Aqtiadta ini juga mampu menampilkan waktu secara real time yang dilengkapi dengan modul RTC DS3231. Selain itu, alat pendeteksi Aqtiadta juga menggunakan arduino dan sensor ultrasonik yang digunakan untuk mengukur objek jarak serta dilengkapi dengan motor servo.

BACA JUGA:Inilah Empat Peristiwa Besar saat Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Tim PKM-KC Jam Digital berharap produk inovasi ini dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk melakukan penelitian PKM yang berdampak dan menunjukkan kepada masyarakat betapa pentingnya teknologi untuk mengatasi masalah sosial ekonomi. Tentunya inovasi ini juga diharapkan dapat membantu pembangunan daerah dan berdampak langsung kepada masyarakat.

Tags :
Kategori :

Terkait