JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut G20 belum menyepakati soal penerapan pajak orang superkaya. Sebelumnya, Brazil yang menjadi tuan rumah presidensi G20 mengusulkan untuk menerapkan pajak sebesar 2 persen untuk para miliarder.
"Brazil mengangkat usulan baru untuk dibahas yaitu pemajakan untuk orang superkaya yang sangat sulit dilakukan, yang menyebabkan erosi penerimaan dan kecemburuan sosial. G20 masih belum sepakat mengenai langkah terkait hal ini," kata Sri Mulyani melalui Instagram pribadinya, @smindrawati, dikutip Minggu (28/7).
Selain kebijakan pajak orang superkaya, Brazil juga mengangkat isu Climate Change Financing, termasuk penyelamatan Hutan Tropikal dan isu ancaman Kelaparan Dunia dan pentingnya Ketahanan Pangan.
Lalu, kebijakan suku bunga tinggi oleh The Fed turut dibahas. Menurutnya, kebijakan itu menyebabkan depresiasi sejumlah mata uang dan menyebabkan kenaikan biaya bunga di hampir seluruh dunia.
"Kebijakan suku bunga tinggi oleh The Fed yang lebih panjang menyebabkan arus modal keluar dan tekanan depresiasi mata uang serta kenaikan biaya bunga hampir di seluruh dunia. Ini menghasilkan tekanan dan kompleksitas kebijakan fiskal dan moneter di banyak negara-antara menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan dan kesempatan kerja," bebernya.
Di sisi lain, Menkeu menyatakan perekonomian Indonesia relatif terjaga di tengah gejolak perekonomian dan volatilitas pasar keuangan global saat ini. Pada Kuartal I-2024 pertumbuhan ekonomi tumbuh 5,1 persen (yoy), inflasi stabil sebesar 2,5 persen di bulan Juni, tingkat pengangguran turun menjadi 4,82 persen dari 5,45 persen tahun lalu, dan tingkat kemiskinan turun menjadi 9,03 persen dari 9,36 persen.
Sejalan dengan itu, Indonesia juga terus fokus melakukan reformasi struktural untuk mengakselerasi pembangunan prioritas: SDM, infrastruktur, hilirisasi dan kelembagaan.
"Di tengah ketegangan geopolitik dan fragmentasi ekonomi - Indonesia mendukung spirit kerjasama global dan peranan forum G20 dan lembaga-lembaga multilateral untuk terus meningkatkan kolaborasi agar kita bisa mengatasi permasalahan dunia bersama," ungkapnya. (jpc)