JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Managing Director of Operations of World Bank, Anna Bjerde di Kompleks Istana Kepresiden Jakarta, Kamis, 25 Juli 2024.
Pertemuan tersebut membahas berbagai isu terkait perekonomian Indonesia dan berbagai program yang telah dijalankan oleh pemerintah.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengungkapkan dalam pertemuan tersebut Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi di Indonesia tetap tumbuh sekitar 5 persen.
“World Bank mengatakan pertumbuhan ekonomi global tahun ini sekitar 2,6 sampai dengan 2,7 (persen). Namun pertumbuhan Indonesia tidak termasuk yang rendah. Jadi pertumbuhan Indonesia tetap sekitar 5 persen," kata Airlangga dikutip Jumat 26 Juli 2024.
BACA JUGA: Starlink Siap Hadir di Lampung
Ketua Umum Golkar ini mengklaim World Bank juga mengapresiasi program-program yang dilakukan oleh pemerintah antara lain pengurangan kemiskinan dan yang terkait dengan infrastruktur untuk pertanian, termasuk dengan irigasi
"Dan juga program-program yang terkait dengan infrastruktur untuk pertanian, termasuk dengan irigasi. Tadi delegasi World Bank dari Lombok melihat bagaimana pendapatan petani meningkat dan juga irigasi berjalan dengan baik. Kemudian juga hasil daripada pertanian mendongkrak nilai tukar petani," ucap Airlangga.
Selain itu, World Bank juga mengapresiasi program penurunan stunting yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui program early childhood.
Presiden menyebut bahwa terjadi penurunan angka stunting di Indonesia dari 37 persen menjadi 21 persen, penurunan tingkat kemiskinan ekstrem dari 6,2 persen menjadi 0,8 persen.
BACA JUGA: Bapanas Catat Harga Pangan Mayoritas Turun
“Nah terkait dengan program tersebut, Bapak Presiden juga bercerita mengenai program dana desa di mana dana desa sebesar Rp71 triliun dipergunakan untuk berbagai kegiatan di pedesaan termasuk untuk mengurangi dari pada stunting,” ungkap Airlangga.
Dalam 10 tahun terakhir, angka stunting menurun dari 37,5 persen menjadi 21,5 persen di akhir tahun 2023. "Dan juga dalam 10 persen juga kemiskinan ekstrim dari 6,2 persen menjadi 0,8 persen," tuturnya.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya resiliensi pangan dan energi hijau untuk masa depan Indonesia.
Menurut Presiden, Indonesia memiliki program terkait dengan energi bersih antara lain hydro solar geothermal.
BACA JUGA:Rilis Survei BI Kredit Kuartal II 2024 Alami Kenaikan
Tidak hanya itu, Presiden Jokowi turut menyoroti pentingnya pengembangan sumber daya manusia, serta dukungan untuk usaha kecil dan menengah.
Delegasi World Bank juga mencatat berbagai program untuk mendukung infrastruktur listrik dan praktik terbaik yang telah dilakukan di negara lain seperti India.
Terakhir, Airlangga mengatakan bahwa Presiden Jokowi mendorong kebijakan penanganan keberlanjutan, termasuk pengembangan nursery untuk tanaman dalam skala besar di Tanah Air. Diantaranya adalah di Ibu Kota Nusantara dan Bali.(disway/nca)