Arah Investasi untuk Menuju Indonesia Emas 2045
RADAR - BACA KORAN--
BANDARLAMPUNG - Kementerian Investasi/BKPM menilai ada beberapa dinamika global yang mengancam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok; konflik Israel-Palestina; perang Ukraina-Rusia; pelemahan nilai tukar rupiah; pemulihan ekonomi pasca pandemi; dan lainnya.
Staf Khusus Menteri Investasi Amanto Nurprabowo mengatakan secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 tumbuh 5,31 persen dan dapat dipertahankan pada tahun 2023 yang tumbuh 5,05 persen.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan 1-2024 tercatat 5,11 persen secara tahunan (year-on-year).
BACA JUGA:Belum Ada TPS Khusus di Mesuji untuk Pilkada
Untuk perkembangan inflasi April 2024, Indonesia pada gabungan negara G20 berada di urutan 10 dengan angka 3,00 persen.
Menurut Amanto, tren realisasi investasi Jawa dan luar Jawa, sejak triwulan III tahun 2020 atau 15 triwulan berturut- turut, realisasi investasi di luar Pulau Jawa selalu lebih besar dibandingkan Pulau Jawa.
Hal ini merupakan hasil dari pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa yang masif pada periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Kemudian tren realisasi investasi berdasarkan sektor pada tahun 2023 adalah sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatan menjadi yang tertinggi dengan nilai Rp200,3 triliun atau 14,1 persen dari total realisasi investasi Indonesia.
BACA JUGA:PLN Dorong Kemandirian Pesantren di Lampung
Khusus Provinsi Lampung, perkembangan realisasi investasi berhasil pulih dan terus tumbuh pascapandemi Covid-19 melanda Indonesia. Di mana tahun 2023 realisasi investasi Lampung mencapai Rp10,98 triliun dengan rincian Rp3,31 triliun PMA dan Rp7,63 triliun PMDN.
Sepuluh besar sektor investasi di Lampung diisi oleh sektor industri makanan; tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan; jasa lainnya; pedagang dan reparasi; hotel dan restoran; transportasi, gedung, dan telekomunikasi; listrik, gas dan air; pertambangan; industri kimia dan farmasi; serta perumahan, kawasan industri dan perkantoran.
Disampaikan Amando, pada 2023 Kementerian Investasi/BKPM telah menyelesaikan penyusunan peta jalan untuk 7 komoditas tambahan dengan total nilai investasi (hingga 2040) sebesar USD72,7 miliar.
Sementara, Sekretaris Provinsi Lampung Fahrizal Darminto menjelaskan terkait peningkatan investasi dan kemitraan strategis untuk mendukung Indonesia Emas 2045.
Pada periode 2016–2045, ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,7 persen per tahun dengan terus melakukan reformasi struktural, memanfaatkan bonus demografi dan kemajuan teknologi, serta meningkatkan daya saing ekonomi.