RAHMAT MIRZANI

Jelang Lebaran Gas Elpiji 3 Kg Kosong di Lampura Harga di Pengecer Tembus Rp40 Ribu

Ilustrasi gas elpiji 3 kg. -Foto DNN-

KOTABUMI - Kelangkaan gas elpiji 3 Kilogram di Kabupaten Lampung Utara (Lampura), telah menjadi tradisi terutama jelang hari raya, sehingga mengganggu aktivitas masyarakat. 

Bukan rahasia umum lagi, bila saat menjelang hari besar seperti saat ini Idul Adha kelangkaan dan harga tinggi tabung elpiji harus diterima masyarakat di Kabupaten Lampura. 

Bukan hanya mereka berada di wilayah perdesaan saja, di pusat ibu kitai pun tak luput dari peristiwa itu.

Meski pemerintah, bersama satgas pangan selalu melakukan sidak seperti tidak ada gunanya. Sebab, pil pahit selalu diterima masyarakat. Dengan tidak adanya ketersediaan, atau stok kosong pada tabung elpiji 3 kg.

Hal itu diperparah saat ini mereka hanya mengandalkan itu, untuk menyajikan masakan bagi keluarga. Atau kebutuhan dasar masyarakat, sehingga cukup merepotkan.

Apalagi menjelang lebaran Idul Adha tahun 2024. Itu adalah kebutuhan dasar, seperti membuat kue dan membuat hidangan lauk - pauk lebaran lainnya.

Warga mengaku harus keliling jauh, hanya untuk mendapatkan kebutuhan dasar saat memasuki puasa tersebut. Itu pun belum tentu ada barangnya, kalau pun ada harga selangit.

"Kalau sekarang harga itu sudah tembus Rp40 ribu per, itu pun mencari sampai berkilo - kilo meter dulu. Bila tidak, maka tidak akan dapat," ujar salah seorang warga Kotabumi, Agus Efendi Minggu, 9 Juni 2024.

Meski di wilayah Kebun Empat, Kotabumi seperti daerah Merak, Kelurahan Tanjung Harapan dan sekitarnya ada beberapa pangkalan. Namun, sayangnya tidak bertahan lama persediaannya. Hanya beberapa gelintir saja yang mendapatkannya, dan yang lain tidak pasti rimbanya.

Sehingga, warga harus membeli di warung eceran. Namun, hal demikian tidak mampu menutupi kebutuhan. Sebab, masih saja tidak ada barangnya.

"Kebetulan kami di daerah Pandawa ini bang, Kebun Empat Kotabumi. Di sini ada 4 - 5 pangkalan berdekatan, tapi tadi sulit kalau masyarakat mau membelinya disana. Tidak tahu kemana barang itu, yang pasti setiap kali mau membeli di pangkalan selalu tidak ada," timpal ibu - ibu lainnya, Heri.

Mereka berharap pemerintah dapat bertindak tegas di lapangan, guna memastikan ketersediaan tabung melon ditengah - tengah masyarakat aman. Sebab, selama ini selalu terulang dan seperti tiada habisnya drama tersebut.

"Kami masyarakat tidak muluk - muluk, kalau hari besar begini ya mbok stok ada. Jangan dibuat bingung begini," ujar warga Kotabumi lainnya, Yulina. (*)

Tag
Share