61.618 KPM di Bandar Lampung Dapat Bantuan Pangan, Berasnya Dari Thailand
Plt. Kepala Dinas Pangan Kota Bandar Lampung, Mohammad Yusuf,--
BANDAR LAMPUNG - Sebanyak 61.618 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Bandar Lampung kembali mendapat bantuan pangan berupa beras dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) melalui Perum Bulog.
Plt. Kepala Dinas Pangan Kota Bandar Lampung, Mohammad Yusuf, mengatakan bahwa sebanyak 618.160 kilogram beras Bapanas disalurkan melalui Pemkot Bandar Lampung untuk masyarakat.
Bantuan ini merupakan tahap kedua yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada masyarakat dan akan selesai pada Juni 2024.
Yusuf menyebutkan bahwa setiap KPM akan menerima 10 kilogram beras. Beras yang dibagikan ini merupakan impor dari Thailand.
BACA JUGA:Peringati Hari Lahir Pancasila, Pemkot Bandarlampung Akan Gelar Bersih-Bersih Lingkungan
Sebelum disalurkan kepada masyarakat, Dinas Pangan Kota Bandar Lampung melakukan uji kualitas beras yang berbeda dari sebelumnya. Selain uji fisik dan uji patah, kali ini dilakukan uji kimia untuk mengetahui kadar peptisida, zat pemutih, dan lainnya.
Selain Dinas Ketahanan Pangan, ada juga Dinas Sosial (Dissos) Kota Bandarlampung yang akan menyalurkan bantuan beras untuk masyarakat di Kota Tapis Berseri.
Ya, bantuan beras tersebut akan disalurkan kepada masyarakat di Bandarlampung yang tidak mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat.
Kepala Dinas Sosial (Kadissos) Bandarlampung Aklim Sahadi mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan penyaluran tersebut.
BACA JUGA:Bersama BRI dan PNM, Pegadaian Buka 47 Co-Location di Lampung
"Dari Dissos semua, kalau tidak ada halangan beras bantuan dari Pemkot akan dibagikan awal Juni mendatang," kata Aklim, Rabu.
Menurutnya, penerima pada tahap kedua ini jumlahnya tidak jauh lebih banyak dari pembagian ditahap awal.
"Yang dibagikan 5 kg dari program ibu wali kota. Jumlah penerimanya lebih sedikit dari sebelumnya hanya 29 ribuan keluarga penerima manfaat (KPM). Sebelumnya lebih dari itu, karena tahap pertama sudah dibagi," ujarnya.
Untuk bantuan beras tersebut, Aklim menyebut Pemkot Bandarlampung mengeluarkan dana senilai Rp5 miliar.