2 Penyakit Ini Tertinggi yang Ditangani di RSUD Ahmad Yani Metro
![](https://radarlampung.bacakoran.co/upload/cb2e450a514c43ce249a949af847406a.jpg)
RSUD Jenderal Ahmad Yani-FOTO IST -
METRO - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jenderal Ahmad Yani Kota Metro mencatat neoplasma ganas payudara dan gagal ginjal adalah jumlah penyakit tertinggi yang ditangani.
Direktur RSUD A Yani Kota Metro, dr. Fitri Agustina mengatakan, neoplasma ganas payudara dan gagal ginjal termasuk dalam 10 besar penyakit tertinggi yang ditangani oleh RSUD Ahmad Yani.
"Tetapi kalau yang tertinggi itu neoplasma ganas payudara," ujarnya.
BACA JUGA:Enam Calon Paskibraka Metro Ikut Seleksi di Tingkat Provinsi
Dikatakan Fitri, pendaftaran rawat jalan online di RSUD Ahmad Yani melalui aplikasi Silat pun terjadi peningkatan. Tercatat, tahun 2023 sebanyak 92,14 persen pasien mendaftar melalui online, dan 7,86 persen secara manual.
"Ya ini cukup baik sekali. Sebab, pendaftar online cukup tinggi mencapai angka 92,14 persen," katanya.
Ia menuturkan, sebagai rumah sakit pendidikan utama, dua laporan dari PPDS Paru FK Unila, RSUD A Yani diterima di Asian Pacific Society of Respirology tahun 2023 di Singapura, serta Europian Society Medical Oncology Singapura.
BACA JUGA: DPRD Mesuji Dukung Pembangunan Halte Sungai
Tak hanya itu, mahasiswa koas di RSUD Ahmad Yani berjumlah 55 orang pun mengikuti uji kompetensi dan seluruhnya lulus pada bulan Desember 2023.
"Ini juga sebuah prestasi yang telah kita peroleh sebagai rumah sakit pendidikan utama Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati," tukasnya.
Selain itu, RSUD A Yani sebagai RS rujukan regional juga telah mengalami peningkatan yang cukup tinggi pada angka kunjungan.
BACA JUGA:Curi Dua Motor, Satu Warga Baros Dibekuk dan Dua DPO
Di mana, di tahun 2022 lalu, kunjungan rawat inap terhitung berjumlah 21 ribu pasien dan rawat jalan 76 ribu. Serta ibu yang melahirkan di tahun 2023 seluruhnya selamat, atas tidak ada angka kematian ibu.
"Nah, di tahun 2023, kunjungan rawat inap mencapai 25 ribu pasien dan rawat jalan 96 ribu pasien. Kemudian, angka kelahiran bayi di tahun 2023 sebanyak 356 kasus, dan angka kematian ibu nihil," pungkasnya.(*)