Gula Mahal, Usaha Pembuatan Roti di Bandar Lampung Kurangi Produksi
KELUHKAN HARGA: Novianti produsen roti Han Jaya mengeluh harga gula pasir yang mahal. -Foto Leo Dampiari/Radar Lampung Media Grup-
BANDARLAMPUNG- Mahalnya harga gula pasir di pasaran sangat berdampak terhadap para pelaku usaha kecil mikro menengah (UMKM) terutama usaha pembuatan roti rumahan.
Mahalnya harga gula pasir sebagai bahan baku utama membuat para usaha kecil pembuatan roti omsetnya merugi hingga mencapai 75 persen.
Seperti yang dikeluhkan Novianti, salah satu pemilik usaha kecil roti Han Jaya Roti yang berada di Jalan Pangeran Tirtayasa, Kecamatan Sukabumi, Bandarlampung sejak dua pekan mengeluh mahalnya harga gula pasir.
Mahalnya harga membuat Novianti dan sejumlah usaha rumahan pembuatan roti terpaksa harus mengurangi produskinya.
Jika dalam kondisi normal usahanya bisa memproduksi 10 hingga 15 kilogram dengan berbagai macam aneka rasa dan varian roti.
Namun kini usaha roti Han Jaya miliknya ini hanya mampu memproduksi 5 kilogram saja.
“Ya berpengaruh banget dong, kita ini kan usaha kecil, jadi kalau harga gula semakin naik kan berpengaruh banget apalagi kita kan harga jualnya nggak mahal,” kata wanita berhijab ini ditemui di lokasi.
Untuk mensiasatinya, kata Novianti dirinya mengurangi produksi.
“Nggak bisa kita siasati, karena kan sudah ada ukurannya. Paling kita kurangi produksi saja, “ sambungnya.
Ia berharap kepada pemerintah agar bisa menormalkan harga gula.
“Saya minta sama pemerintah normalin lagi lah harganya. Sekarang mau nggak mau produksi kita kurangin, karena harga gula mahal,” harapnya.
Mahalnya harga gula membuat para perajin roti rumahan ini kehilangan omset penghasilanya hingga 70 persen lebih. Sementara Ice Kustini salah satu pedagang kue juga mengeluhkan harga gula pasir yang naik.
Meski demikian, Ice mengatakan kenaikan harga gula belum berpengaruh banyak.
“Belum berpengaruh, harga dan rasa tetap sama. Mungkin kalau yang produksi ya berpengaruh ya, kalau penjual seperti saya tidak,” kata dia.