Berharap Reformasi Agraria Perkotaan, Rakyat Miskin Kota Saweran Bantu Anies

SAPA MASYARAKAT: Anies mendatangi masyarakat yang mengatasnamakan dirinya Jejaring Rakyat Miskin Indonesia (Jerami) dan Urban Poor Consortium di Jakarta Utara, Senin (29/1).-FOTO IST -

JAKARTA – Calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan mendapatkan dukungan luar biasa dari masyarakat. Tidak hanya dukungan suara, tetapi juga sumbangan uang untuk membantu biaya pemenangan Anies dalam menjalani proses Pilpres 2024.

Hal itu terungkap saat Anies mendatangi masyarakat yang mengatasnamakan dirinya Jejaring Rakyat Miskin Indonesia (Jerami) dan Urban Poor Consortium di Jakarta Utara, Senin (29/1).

Salah seorang perwakilan warga memberikan uang saweran mereka yang disimpan di dalam ember kepada Anies.

Anies pun menerimanya dengan wajah berseri sembari berkali-kali menyampaikan terima kasih kepada perwakilan warga dan massa yang berkumpul di depan panggung acara. Mantan Gubernur DKI itu lalu mengacungkan jari telunjuknya ke arah massa sebagai simbol ajakan perjuangan memenangkan nomor urut 01.

BACA JUGA:Tiga Even di Lampung Masuk KEN 2024

Dalam kesempatan itu, Anies juga menandatangani kontrak politik dengan Jerami dan Urban Poor Consortium (UPC).

Kontrak politik bertajuk Sapta Tira atau Tujuh Titipan Rakyat itu berisi kesepakatan perlunya reformasi agraria perkotaan; koperasi sebagai basis ekonomi kerakyatan; penguatan dan perlindungan ekonomi informal.

Kemudian jaminan sosial menyeluruh untuk rakyat miskin; penguatan peran sosial, ekonomi, dan politik perempuan miskin; pendidikan berkelanjutan; serta mitigasi perubahan iklim dan dampak eksploitasi sumber daya alam.

Anies menilai salah satu persoalan mendasar masyarakat perkotaan adalah masalah hunian. Karena itu, dia bertekad melakukan reformasi agraria perkotaan jika terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2024.

BACA JUGA:Gubernur Arinal Panen Kopi Arabika

’’Jadi ada banyak warga di kawasan perkotaan yang sudah tinggal di tempat itu bergenerasi, tetapi tanah-tanahnya tidak memiliki status hukum yang jelas. Efeknya apa? Kalau mengurus izin-izin susah. Dan yang paling penting kalau mereka mau pindah, mau jual, susah,” ujar Anies.

Persoalan tersebut, lanjut Anies, tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di beberapa kota di Indonesia yang pernah didatanginya.

’’Seperti juga persoalan surat ijo di Surabaya. Jadi, kami berkomitmen mengambil keputusan agar dilema yang sudah bertahun-tahun ini ada kejelasan. Karena jika terus dibiarkan, kalau mau jual selalu tanyanya bagaimana legalitas tanahnya, sementara tanah yang sudah dipakai rumah-rumah itu bergenerasi. Jadi itu salah satunya,” jelas Anies.

Capres yang diusung Partai NasDem, PKS, dan PKB itu juga menegaskan akan melakukan pembangunan hunian-hunian yang layak untuk masyarakat miskin kota.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan