RAHMAT MIRZANI

Tunda Rencana Liburan ke Luar Negeri! Mycoplasma Pneumonia Mengancam

ilustrasi Mycoplasma Pneumoniae.-Foto Pixabay/pedro_wroclaw-

PESAWARAN, RADAR LAMPUNG - Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran mengimbau warga setempat untuk menunda rencana liburan ke luar negeri. Ini tak lepas sebagai bentuk kewaspadaan menyebarnya kasus Mycoplasma Pneumoniae di kabupaten setempat. 

Kepala Dinas Kesehatan Pesawaran Media Apriliana melalui Kabid P2P Cris Manurung menyatakan saat ini pihaknya belum menemukan kasus Mycoplasma Pneumoniae di wilayah setempat. “Untuk kasus Mycoplasma Pneumoniae, nggak ada kasus untuk saat ini. Yang ada hanya pneumonia biasa,” katanya, Selasa 12 Desember 2023. 

Dijelaskan, gejala klinis yang terjadi jika terkena Mycoplasma Pneumoniae, pada prinsipnya hampir sama dengan pneumonia. Hanya saja, jika pneumonia waktu penyembuhan hanya berkisar 1 minggu. Untuk Mycoplasma Pneumoniae, masa penyembuhan bisa mencapai sekitar 2 minggu.

“Gejala klinisnya sama saja. Mulai dari tenggorokan sakit, sesak nafas sama seperti ISPA. Hanya rentang waktu sembuhnya lebih lama,” terangnya. 

Menurutnya, infeksi Mycoplasma Pneumoniae adalah penyakit menular akibat bakteri. Infeksi ini dapat menyebabkan penyakit pernafasan. Organisme mikroskopis ini menular melalui kontak dengan tetesan dari cairan hidung dan tenggorokan orang yang terinfeksi, terutama saat mereka batuk atau bersin.

“Penularan Mycoplasma Pneumoniae diperkirakan memerlukan kontak dekat yang berkepanjangan dengan individu terinfeksi, seperti saat batuk dan bersin. Penyebaran penyakit ini terjadi secara perlahan di lingkungan keluarga, sekolah, dan institusi. Masa penularannya mungkin kurang dari 10 hari, kadang lebih lama,” paparnya.

Ditambahkan, penyakit ini dapat menyerang siapa saja. Namun lebih sering terjadi pada anak-anak dan dewasa muda. Gejala pneumonia biasa bisa muncul secara tiba-tiba, berbeda dengan Mycoplasma Pneumonia yang terkadang muncul tanpa disadari. 

“Harapannya agar masyarakat tidak panik dan terus menjaga kebersihan dan kesehatan sebagai langkah preventif,” tandasnya.

Seperti dikutip dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, Mycoplasma Pneumoniae yang melanda Tiongkok Utara telah terdeteksi di Indonesia. Hal ini dikonfirmasi oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu dalam temu media “Update Pneumonia Mycoplasma di Indonesia” yang digelar Kementerian Kesehatan pada Rabu 6 Desember 2023.

“Dua hari yang lalu, setelah kami konfirmasi, memang saat ini ada 6 kasus Mycoplasma Pneumoniae yang kena dan pernah dirawat di rumah sakit,” kata Dirjen Maxi.

Maxi merinci, dari 6 pasien yang terkonfirmasi, 5 pasien pernah dirawat di RS Medistra dan 1 pasien di RS JWCC, Jakarta. Dari 5 pasien yang dirawat di RS Medistra, 2 pasien menjalani rawat inap pada 12 Oktober dan 25 Oktober. Sementara 3 pasien lainnya menjalani rawat jalan pada November lalu. Kemudian, satu pasien di RS JWCC disebutnya menjalani rawat inap.

Maxi menambahkan, seluruh pasien yang terinfeksi Mycoplasma Pneumonia adalah anak-anak berusia 3-12 tahun. Gejala awal yang paling umum ditemukan, yakni panas dan batuk, sesak ringan hingga sulit menelan. “Laporan dari rumah sakit, saat ini seluruh pasien telah sembuh,” terangnya.

Meski semua pasien dinyatakan sehat dan sudah menjalani aktivitas seperti biasa, lanjut Maxi, pemerintah tetap melakukan penelusuran kasus, terutama di lingkungan sekolah dan rumah mengingat bakteri Mycoplasma Pneumonia menyebar melalui droplet.

“Dari 6 kasus ini, kami lakukan penelusuran. Meski kejadiannya sudah lewat, tentu penyelidikan epidemiologi tetap jalan untuk menggali informasi terutama di lingkungan sekolah dan tempat tinggal. Karena penularannya lewat droplet jadi lebih cepat menular,” ungkapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan