Kawasan Padat Penduduk Dominasi Kebakaran di Metro Lampung
--
METRO - Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Metro mencatat ada 35 kejadian kebakaran sejak awal Januari hingga September 2024 di wilayah Bumi Sai Wawai.
Kasi Damkarmat Satpol PP Kota Metro Rofiq menyebutkan bahwa 35 kejadian kebakaran tersebut tidak hanya di wilayah Kota Metro, tetapi juga beberapa kali melibatkan bantuan pemadaman ke daerah di luar Metro yang berdekatan.
“Dari Januari sampai hari ini, ada 35 kejadian kebakaran. Tidak hanya di Metro, beberapa kali kami juga memberikan bantuan pemadaman ke luar Metro,” ungkap Rofiq.
Menurutnya, beberapa kecamatan di Kota Metro yang paling rawan kebakaran adalah kawasan padat penduduk, seperti Metro Timur dan Metro Pusat.
“Kawasan padat penduduk seperti Metro Timur dan Metro Pusat cenderung mendominasi kasus kebakaran dari tahun ke tahun karena banyaknya permukiman di sana,” jelasnya.
BACA JUGA:Disdukcapil Mesuji Jemput Bola Perekaman e-KTP di Rawajitu Utara
Ia menambahkan, penyebab utama kebakaran yang terjadi hingga akhir September 2024 diduga akibat arus pendek listrik.
“Diduga penyebab kebakaran tersebut sebagian besar karena korsleting listrik,” ujarnya.
Rofiq mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati guna mencegah kebakaran, terutama dengan memeriksa instalasi listrik secara berkala.
“Dengan cuaca yang tidak menentu saat ini, kami mengimbau warga untuk selalu waspada dan berhati-hati. Periksa instalasi listrik secara rutin, dan jangan membakar sampah sembarangan,” pungkasnya.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Mesuji mencatat sebanyak 23 kasus kebakaran terjadi sepanjang Januari hingga September 2024. Hal ini disampaikan oleh Kepala Damkartan Mesuji, Yanuar Fitrian, saat dikonfirmasi pada Selasa (2/10).
BACA JUGA:Viral! Selebgram asal Lampung Diduga Alami KDRT
“Berdasarkan data yang kami himpun, terdapat 23 kejadian kebakaran di Mesuji Lampung, baik kebakaran lahan maupun rumah,” ujarnya.
Yanuar menjelaskan bahwa kasus kebakaran tersebut didominasi oleh kebakaran lahan, sementara sisanya adalah kebakaran rumah, tungku pabrik arang, peralatan dapur, dan kendaraan.