RAHMAT MIRZANI

Antisipasi Gagal Tanam, Petani Dianjurkan Tunggu Alokasi Air

KONTROL TANAMAN PADI: Ilustrasi petani mengontrol tanaman padi di sawah, Metro Lampung. -FOTO DOK RADAR LAMPUNG -

METRO - Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro menganjurkan petani untuk menunggu alokasi air pada masa tanam (MT) 3 tahun 2024.

Kabid Tanaman Pangan, dan Hortikultura (TPHP) DKP3 Metro, Ansorizal Kurniawan mengatakan, pihaknya mengusulkan pada petani untuk sabar menunggu informasi kapan waktu tanam yang tepat. 

"Kalau dari kita ini, imbauannya ya petani sabar menunggu. Jangan buru-buru untuk bertanam. Karena kita kan masih menunggu jadwal dari Balai Besai Wai Seputih (BBWS)," katanya.

Ia menuturkan, informasi mengenai waktu yang tepat untuk masa tanam penting dilakukan guna menghasilkan panen yang maksimal.

Sehingga, ketika petani tidak mendapatkan air, potensi untuk gagal panen atau hasil tidak maksimal dapat terjadi, karena kurangnya air.

Begitu juga apabila terdapat petani yang telah melakukan penanaman terlebih dahulu.

"Kalau misalkan petani ini melakukan tanam duluan. Maka akan banyak penyakit yang mengganggu. Misalkan, banyak hamanya seperti wereng, tikus, dan lainnya," ungkapnya.

Dikatakannya, di musim tanam 2 yang lalu, jumlah debit air dari BBWS yang diterima Kota Metro mampu untuk menampung sekitar 2552 hektare lahan pertanian. Sementara, di musim tanam 1 sebelumnya sebanyak 2813 hektare.

"Semoga saja nanti akan ada kenaikan debit air yang diterima. Karena kita juga kan di sini dibantu dengan pompanisasi buat yang kira kira lahannya itu kering," jelasnya.

Ia menambahkan, padi yang sering digunakan oleh petani didominasi oleh padi varietas Inpari 32. Namun, jika tanahnya kering, dipersilahkan untuk menggunakan padi jenis gogo.

"Ya kita memang harus menyinkronkan hal itu ya. Dan itu tentu akan dibantu dengan para penyuluh kita. Itu nanti saat sudah masuk jadwal tanam," pungkasnya.(*)

Tag
Share