RAHMAT MIRZANI

APBN Defisit Rp93,4 T pada Juli 2024

DEFISIT: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawarti menyampaikan kinerja Anggaran Pengeluaran dan Belanja Negara (APBN) hingga Juli 2024. --FOTO NURUL FITRIANA/JAWAPOS.COM

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawarti menyampaikan kinerja Anggaran Pengeluaran dan Belanja Negara (APBN) hingga Juli 2024 tercatat defisit Rp93,4 triliun. Angka ini merupakan -0,41 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

 

Adapun hingga Juli 2024, pendapatan negara menurun sebesar 4,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp1.545 triliun. Angka ini tercatat 55,1 persen dari target yang ditetapkan tahun ini.

 

Untuk diketahui, defisit APBN terjadi seiring dengan pendapatan negara yang menurun. Sedangkan belanja negara tercatat tumbuh signifikan.

 

 

"Dari total postur bulan Juli, kita mengalami defisit Rp93,4 triliun. Ini masih kecil dibandingkan dengan total defisit tahun ini sebesar 2,2 persen. Dari sisi keseimbangan masih positif Rp179,3 triliun," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA, Selasa (13/8).

 

Lebih lanjut, Menkeu menjelaskan hingga Juli 2024 belanja negara telah terealisasi Rp1.638,8 triliun atau tumbuh sebesar 12,2 persen (yoy). Belanja negara ini juga tercatat sebesar 49,3 persen dari pagu anggaran yang disiapkan pada APBN tahun ini.

 

Adapun rinciannya, sebesar Rp1.170,8 triliun atau tumbuh sebesar 14,7 persen (yoy). Itu artinya, sebesar 47,5 persen dari pagu anggaran yang disiapkan tahun ini sudah dibelanjakan oleh pemerintah pusat.

 

Dari total itu, Rp588,7 triliun atau 54 persen dari pagu anggaran sudah digunakan untuk belanja Kementerian/Lembaga untuk mendukung pelaksanaan pemilu, penyaluran berbagai program bansos, sarpras hankam, dan pembangunan infrastruktur.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan