Mahasiswa Itera Ciptakan Alat Pendeteksi Kelainan Tulang Belakang
INOVASI: Mahasiswa Itera menciptakan inovasi alat pendeteksi kelainan tulang belakang.--FOTO HUMAS ITERA
"Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kasus skoliosis, lordosis, dan kifosis di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut yang bisa mempengaruhi kualitas hidup pasien. Namun, alat deteksi yang ada di pasaran sering kali mahal dan kurang efisien dalam memberikan diagnosis yang cepat," kata Rudi Setiawan.
Dalam rangka mengatasi masalah tersebut, kata Rudi Setiawan, maka tim PKM-KC Itera berinisiatif mengembangkan alat asesmen kelainan tulang belakang menggunakan sensor posisi dan machine learning.
"Spine Assessment mampu memberikan hasil yang cepat dan akurat tanpa invasif dan biaya tinggi. Alat ini juga mudah digunakan serta memiliki bentuk yang ringkas dan dapat disesuaikan dengan bentuk tubuh pasien," ujar Rudi Setiawan.
Inovasi Spine Assessment, kata Rudi Setiawan, diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam bidang kesehatan dan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi serta mengembangkan kreativitas di berbagai bidang. (*)