Anak yang Dibesarkan Orang Tua yang Egois

Reporter: Tim Redaksi |

Editor: Syaiful Mahrum |

Jumat , 19 Jul 2024 - 21:11

ORANG TUA EGOIS: Orang-orang yang dibesarkan oleh orang tua yang egois sering kali mengembangkan 5 sifat ini saat dewasa.--FOTO FREEFIK

Sebaliknya, orang-orang yang dibesarkan oleh orangtua egois biasanya memiliki beberapa masalah komunikasi dan kepercayaan diri yang cukup serius sepanjang awal masa dewasanya.

Mereka tidak tahu cara mengekspresikan diri mereka. Mereka sering biarkan orang lain menginjak-injak mereka, mereka gagal membela diri sendiri, dan lebih memilih untuk tetap pasif daripada tegas menyuarakan keprihatinan mereka.

Sikap pasif ini akan menyebabkan penekanan emosi dan memunculkan beberapa kebiasaan yang merusak.

Mereka menjadi kurang ajar, menjengkelkan, pemarah, kasar, agresif, dan hampir tidak mengingat kejadian itu lagi keesokan harinya.

5. Mereka Selalu Menyenangkan Orang Lain

Harga diri yang rendah dapat terwujud dalam banyak cara. Faktanya, ketika Anda kehilangan persetujuan orang tua, Anda akan menjadi kurang percaya diri.

Dan perasaan ini akan berujung pada keinginan untuk selalu menyenangkan orang lain. Saat Anda terjebak dalam hal ini, Anda akan sulit berkata tidak, dan sering kali berusaha keras untuk membantu orang lain.

anak yang dibesarkan orang tua yang egois                             
ketika orang tua anda sangat murah hati dan selalu memberi semangat kepada anda, kemungkinan besar anda akan tumbuh menjadi sosok yang hebat dan sehat secara fisik maupun mental.
 
 
namun, bagaimana jika orang tua anda sangat egois terhadap anda saat masih kecil? kemungkinannya, anda mungkin akan meniru perilaku buruk yang anda lihat dari mereka sebagai cara anda memberontak.
 
 
dalam artikel yang dikutip dari hack spirit, kamis (19/7) ini, kita akan mengupas sifat-sifat yang cenderung berkembang pada orang-orang yang dibesarkan oleh orang tua yang egois di kemudian hari.
 
 
 
1. mereka memiliki kepercayaan diri yang rendah
 
 
salah satu kebutuhan mendasar seorang anak adalah kehangatan dan kasih sayang dari orang tuanya. sayangnya, orang tua yang egois cenderung mengabaikan kebutuhan inti anak-anak mereka ini.
 
ini bukan sesuatu yang rumit, bayangkan jika anda tumbuh dalam suasana yang terus-menerus diremehkan, merasa tidak pernah berarti, anda tidak akan memiliki rasa percaya diri seperti anak yang tumbuh dalam lingkungan yang lebih sehat. 
bila perasaan ragu terhadap diri sendiri dan rendah diri sudah tertanam dalam diri anda, anda akan selalu merasa tertinggal dalam hidup.
 
 
2. mereka memiliki ketakutan yang mendalam akan ditinggalkan
 
saat anda berkencan dengan seseorang yang dibesarkan oleh orang tua yang sangat tidak peduli, walaupun pada awalnya semuanya baik-baik saja, setelah beberapa waktu, keretakan mulai muncul ke permukaan.
 
dia akan menjadi sangat bergantung pada anda, mengirimi anda pesan dan menelepon anda sepanjang hari. dia akan kesal dan cemas jikaanda tidak membalas pesannya dalam beberapa menit.
 
dia akan menjadi pencemburu dan posesif terhadap teks atau foto yang tidak berbahaya, kadang-kadang bahkan memeriksa ponsel anda saat anda tidak melihat.
 
kurangnya rasa percaya, dan ketergantungan pada orang lain pada dasarnya bersumber dari rasa takut ditinggalkan, rasa takut ditinggal sendirian, yang disebabkan oleh sejarah masa kecilnya.
 
 
3. mereka memiliki kecenderungan perfeksionis
 
 
orang-orang yang dibesarkan oleh orang tua yang egois hampir selalu cenderung merasa tidak aman, setidaknya sampai pada tingkat tertentu.
 
saat anda merasa tidak aman, kecenderungannya sering kali adalah melakukan kompensasi berlebihan. banyak orang akan menggunakan perasaan negatif ini sebagai motivasi dan bahan bakar untuk meraih kesuksesan dalam hidup.
 
mereka sering kali bertindak terlalu jauh, karena mereka terobsesi dengan kesempurnaan dan ketidaksempurnaan. kebiasaan ini tentu dapat memengaruhi hubungan, kesehatan mental dan emosional, dan sebagainya, dalam jangka panjang.
 
 
4. mereka tertekan secara emosional
 
orang-orang yang tahu bagaimana mengolah emosi secara efisien, penuh kebijaksanaan dan kedewasaan, menjadi seperti itu sebagian besarnya karena didikan yang stabil dan penuh kasih sayang.
 
sebaliknya, orang-orang yang dibesarkan oleh orangtua egois biasanya memiliki beberapa masalah komunikasi dan kepercayaan diri yang cukup serius sepanjang awal masa dewasanya.
 
mereka tidak tahu cara mengekspresikan diri mereka. mereka sering biarkan orang lain menginjak-injak mereka, mereka gagal membela diri sendiri, dan lebih memilih untuk tetap pasif daripada tegas menyuarakan keprihatinan mereka.
 
sikap pasif ini akan menyebabkan penekanan emosi dan memunculkan beberapa kebiasaan yang merusak.
 
mereka menjadi kurang ajar, menjengkelkan, pemarah, kasar, agresif, dan hampir tidak mengingat kejadian itu lagi keesokan harinya.
 
 
5. mereka selalu menyenangkan orang lain
 
harga diri yang rendah dapat terwujud dalam banyak cara. faktanya, ketika anda kehilangan persetujuan orang tua, anda akan menjadi kurang percaya diri.
 
dan perasaan ini akan berujung pada keinginan untuk selalu menyenangkan orang lain. saat anda terjebak dalam hal ini, anda akan sulit berkata tidak, dan sering kali berusaha keras untuk membantu orang lain.
 
pada akhirnya, mereka pun rentan untuk dimanfaatkan oleh orang lain. seiring berjalannya waktu, saat anda mulai menyadari bahwa anda telah mengabaikan kebutuhan anda sendiri, tingkat kepercayaan diri anda pasti akan memudar. (jpc)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Koran Radar Lampung Edisi Minggu 28 Juli 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan